Masa dan Polisi Bentrok di Kantor KPU
CIREBON– Pasca ditetapkannya pemenang pemilihan anggota legislatif dan calon presiden, simpatisan calon yang kalah berulah. Kendati hasil pemungutan suara telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mereka mengklaim bahwa hasil pemungutan suara banyak kecurangan. Sedikitnya 500 orang pendukung salah satu calon legislatif dan calon presiden yang tidak puas mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon untuk berunjuk rasa menolak hasil perhitungan suara. Kedatangan massa sudah diantisipasi Polisi Resor Cirebon Kabupaten dengan menyiagakan ratusan personel gabungan. Namun, negosiasi antara polisi dengan pengunjuk rasa buntu. Suasana semakin memanas ketika massa terprovokasi dan memaksa menerobos masuk kantor KPU. Bahkan, pasukan Pengendalian Massa (Dalmas) Satuan Sabhara Polres Cirebon Kabupaten dan satu pleton pasukan anti huru hara Detasemen C Brimob Polisi Daerah Jawa Barat, dilempari batu dan benda keras lainnya. Massa yang makin beringas dan anarkis membuat petugas langsung memukul mundur dan membubarkan paksa pengunjuk rasa menggunakan water canon, gas air mata dan tembakan peringatan ke udara. Belasan orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut. Satu orang pengunjuk rasa luka terkena peluru karet polisi. Mereka yang terluka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Bentrokan berhasil diredam setelah petugas membubarkan massa. Sebanyak tujuh orang yang diduga provokator diamankan Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kabupaten. Tapi masyarakat Kabupaten Cirebon tidak perlu khawatir, pasalnya, kejadian ini hanyalah simulasi latihan pengamanan unjuk rasa dalam rangka persiapan operasi mantap brata lodaya yang dilaksanakan Polres Cirebon Kabupaten di eks Terminal Weru, Kamis pagi (27/2). “Kita adakan latihan ini, untuk mengetahui dan berlatih bagaimana cara menghadapi massa yang anarkis, bagaimana caranya anggota saat menyelamatkan kotak suara dan lainnya. Artinya, kita berlatih menangani situasi yang mungkin terjadi pada Pemilu 2014 mendatang,” ujar Kapolres Cirebon Kabupaten, AKBP Irman Sugema SH SIK, kepada Radar. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: