Pagar Fantasy Tumbang

Pagar Fantasy Tumbang

KEJAKSAN – Beginilah jadinya kalau sudah aksi massa yang bicara. Pagar tempat karaoket Fantasy ditumbangkan oleh sekelompok orang tidak dikenal. Menurut penjaga Karaoke Fantasy (44) Rohadi, sekitar pukul 13.10 WIB ada satu unit mobil truk parkir di depan Fantasy.  Truk itu lalu menurunkan massa. Karena takut, Rohadi lari ke pos jaga, bersembunyi dalam WC pos jaga. Dan selanjutnya, yang didengarnya suara pagar dirobohkan. “Kurang tahu jumlah berapa massanya sih, yang  saya tahu massa turun dari satu truk,” ujarnya Senin (24/1), kepada Radar di halaman parkir Fantasy, Jalan Kartini Kota Cirebon. Rohadi yang dalam KTP-nya tertera warga asal Astana Gunungjati ini mengatakan, setelah merobohkan pagar Fantasy, massa terlihat bergerak ke arah Jalan Siliwangi. Rohadi sendiri mengaku sebelum­nya sempat mendengar kabar akan ada aksi massa, namun tidak mengira jika sampai merobohkan pagar.  “Awalnya kami diberi kabar akan ada aksi, tapi ya lihat saja gi­mana,” ucap pria bertopi ini sambil menyebutkan pada bagian depan atau sebelum massa datang terlihat dikawal oleh aparat polisi. Pandangan mata koran ini di lokasi kejadian, pagar berdesain minimalis dalam keadaa  roboh, ada bagian lain yang  rusak, pada bagian lain lagi ada besi-besi terlepas dari rangakaiannya. Di lahan parkir dalam terlihat juga berserakan sejumlah besi pagar yang sudah terlepas. Bahkan posisinya ada yang sampai mendekati tangga pintu masuk Fantasy. Di lokasi juga terlihat sejumlah aparat tengah mencari keterangan kronologis peristiwa dari Rohadi. Tidak lama setelah kejadian, pemilik Karaoke Fantasy Christin bersama suami dan keluarganya terlihat datang ke Fantasy. Christin yang sudah memegang kamera SLR pun langsung men-jeprat-jepret pagar rusak dan serakan be­sinya. Hanya, ketika ditanya koran ini mengenai isi hatinya, ia menganggap  sebagai hal biasa.  “Ya biasa-biasa saja. Akhirnya kebe­naran itu muncul,” ucapnya ketus. Ketika ditanya apakah merasa dirinya dan Fantasy terancam? Christin pun menolak menjawab. “Ngga tahu lah, saya lagi syok,” kata Christine. Ancam Sweeping Seluruhnya Terpisah, mantan aktivis 1984 Moch Ichwan Malik mengancam balik akan men-sweeping seluruh karaoke yang ada di kota Cirebon. Ini dilakukan demi menegakkan amar maruf nahi munkar dan keadilan bagi semua. Sebab, mestinya, yang harus ditindak adalah karaoke-karaoke yang sudah jelas memenuhi syarat kemaksiatan, seperti Ayano dan Rain. “Hasil investigasi saya di Fantasy tidak ditemukan kemaksiatan, nah kalau yang jelas ada eh malah dibiarkan ada apa ini?” tandasnya. Adapun yang dipersoalkan, kata dia, oleh sejumlah ormas Islam terhadap Fantasy adalah tentang perizinannya maka harusnya menempuh jalur hukum. BUKAN GMC Gabungan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendatangi perwakilan Gerakan Muslim Cirebon yang sedang berada di komplek Masjid Raya At-Taqwa. Kedatangan sejumlah aktivis LSM tersebut adalah untuk mempertanyakan aksi perusakan pagar Karaoke Keluarga Fantasy yang dugaan awal pelaku-nya adalah aktivis GMC. ”Kami datang untuk mempertanyakan kepada rekan-rekan ormas Islam. Kenapa kok jadinya anarkis?” ujar salah satu perwakilan LSM, Reno Sukrino, dengan nada bertanya. Ternyata, menurut Reno, setelah mendengar penjelasan dari aktivis Ormas Islam, pelaku perusakan tersebut bukan berasal dari anggota GMC. Awalnya, memang sempat timbul persepsi kalau pelaku perusakan adalah anggota GMC. Dalam pertemuan itu, Reno pun sempat mempertanyakan tindakan Ormas Islam yang terus menerus merongrong perizinan  Fantasy. Menurutnya, sorotan yang te­rus menerus pada  Fantasy men­jadi tanda tanya lantaran banyak tempat karaoke lain yang melakukan pelanggaran tetapi tidak mendapatkan sorotan serupa. Semestinya, bila bertindak adil karaoke lainnya pun perlu untuk disorot keberadannya terutama soal pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. ”Kenapa karaoke lain tidak disentuh? Kami prihatin, kenapa kok tebang pilih?” tanya dia, berurutan dalam forum tersebut. Menjawab pertanyaan itu, Aktivis Gapas, Ust Al Marwi, mengakui adanya persepsi kalau sekarang ini Ormas Islam seolah-olah hanya memborbardir  Fantasy. Padahal, gerakan serupa juga dilakukan kepada karaoke lainnya, bahkan aksi sweeping pun kerap dilakukan. ”Jangan dikatakan kami diam. Selama ini kami bergerak, ada catatannya,” tegas dia. Melengkapi pernyataan Al Marwi, Wakil Ketua GMC, Ust Iwan Hadi Sucipto, membantah kalau pelaku perusakan pagar  Fantasy adalah anggota GMC. Menurutnya, pelaku perusakan adalah orang lain yang mungkin saja tidak suka dengan keberadaan  Fantasy. Sehingga, tindakan perusakan tersebut diluar kendali-nya. ”Jujur saja, GMC tidak pernah memberi peluang untuk adanya anarkisme,” tandasnya. Menyoal proses hukum terhadap  Fantasy dan karaoke lainnya yang diduga melakukan pelanggaran, Iwan mengaku saat ini sudah memiliki bukti-bukti. Lawyer dari Tim Pengacara Muslim pun sudah me­nyiapkan segala sesuatunya un­tuk membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. Tetapi, bukti-buk­ti yang saat ini dimilikinya me­mang belum cukup kuat dan masih menanti pengumpulan bukti lan­jutan. ”Lawyer kita sudah sipa berangkat ke Jakarta. Tapi, kalau ketemu Kapolri, KPK, itu kan ng­gak bisa sembarangan. Kita se­dang kumpulkan bukti-buktinya, kita tidak pernah tinggal diam,” katanya. Sementara mengenai perusakan terhadap pagar  Fantasy, Iwan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk melakukan tindakan hukum. Sekadar tahu, dalam pertemuan antara LSM dan Ormas Islam menyepakati untuk adanya pertemuan lanjutan. Rencanannya pertemuan tersebut akan membahas mengenai pola pemberantasan kemaksiatan di Kota Cirebon. Bukan itu saja, LSM dan Ormas Islam pun menyepakati untuk dilakukannya sweeping pada tempat-tempat hiburan malam. (hen/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: