Tetap Bangun Rumah di Lokasi Banjir
KANDANGHAUR - Sekali tinggal di bantaran, tetap tinggal di bantaran. Prinsip ini mungkin dipegang erat penduduk di Blok Kalimenir Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur yang tinggal di bantaran Kali Beji. Meski kerap diterjang banjir, mereka memilih tetap menetap disana. Termasuk membangun rumah di lokasi yang sebelumnya, dimana banjir telah menghancurkan tempat tinggal mereka. “Tidak ada pilihan dan tempat lain, jadi tetap bangun rumah disini,” ucap Tarkiman (60), salah seorang warga kepada Radar, Kamis (27/2). Tarkiman merupakan salah satu warga korban banjir penerima bantuan uang tunai Rp10 juta, dari panitia perbaikan rumah rusak berat dan roboh akibat musibah banjir di Kabupaten Indramayu. Uang sebesar itu mulai digunakan untuk biaya membangun kembali rumahnya setelah hanyut terbawa banjir, di lokasi yang sama sekitar 20 meter dari Kali Beji. Menurut Tarkiman yang juga ketua RT ini, selain dia warga lainnya yang terkena musibah yang sama juga tetap memilih bertahan dan tidak mau pindah ke lokasi lain yang bebas banjir. Itu lantaran mereka sudah turun temurun tinggal di lokasi tersebut. Warga juga sudah terbiasa dengan banjir yang selalu datang hampir tiap tahun. Terkait dengan bantuan uang tunai yang diterima, Tarkiman beserta warga lainnya mengaku bersyukur. Meski diakuinya untuk membangun kembali rumahnya hingga siap huni, dibutuhkan biaya sekitar Rp50 juta. Apalagi tidak ada satu genting serta bekas bangunan lain yang tersisa. Selain menggunakan dana bantuan, biaya pembangunan rumah juga dibantu dari keluarga serta anak-anaknya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: