Tidak Ada Jalan Lain, Petani di Kuningan Terjang Bahaya untuk Garap Lahan

Tidak Ada Jalan Lain, Petani di Kuningan Terjang Bahaya untuk Garap Lahan

Petani di Desa Wilanagara, Kabupaten Kuningan, harus menerjang derasnya Sungai Cisanggarung demi bisa menggarap lahan pertanian mereka. Jembatan Semar yang menjadi akses penghubung, mengalami ambruk karena terkikis air sungai.-Andre Mahardika-Radar Kuningan

Pasalnya, ada sekitar 52 dari 72 hektare sawah yang masuk dalam musim tanam kedua.

"Jembatan rusak. Jadi terpaksa menyeberang kali karena tidak ada jalan lain. Kalaupun ada muternya jauh," kata Rasyim, Senin 3 Juni 2024.

Bagi petani yang mengendari sepeda motor, mereka tidak bisa membawa kendaraan tersebut untuk menyeberang.

Karena tidak bisa dibawa menyeberang, sepeda motor petani sampai traktor yang biasa dipakai untuk menggarap sawah, terpaksa menepi di ujung jembatan.

Selain khawatir akan hilangnya barang mereka, kondisi tempat yang jauh dari pemukiman, membuat kekhawatiran bertambah.

"Kalau ada barang yang datang terpaksa digotong dan harus menyeberang kali. Ada jalan lain di Dukuh, tapi itu jauh. Motor gabisa lewat," ucapnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: