Konsumen Beralih ke Herbel, Perajin Bata Merah Majalengka Mengeluh

Konsumen Beralih ke Herbel, Perajin Bata Merah Majalengka Mengeluh

Bata merah buatan pengrajin asal Majalengka, mulai ditinggalkan konsumen. Mereka lebih memilih herbel sebagai bahan bangunan.-Dok-radarcirebon.com

"Bangunan yang menggunakan bata merah lebih kokoh," tegasnya.

Dijelaskan Karjo, harga bata merah saat ini Rp650 per satuan di perajin dengan ukuran 22 cm x 10 cm dan ketebalan 6 cm. 

BACA JUGA:Video Viral, Anak-anak Cegat Bus Telolet di Tol Kanci Pejagan, SMR: Video Lama

BACA JUGA:2 Korban Meninggal Dunia Kecalakaan di Tol Cisumdawu Hari Ini

Sedangkan biaya produksi bisa mencapai Rp500 ribu untuk menghasilkan seribu bata merah.

"Saat ini bahan juga mengalami kenaikan, seperti tanah merah, huut (dedak) untuk pembakaran yang sekarung besar harganya Rp6 ribu dan kadang sulit mencarinya. Sedangkan untuk upah pekerja Rp25 ribu per orang," tuturnya.

Karjo dan para pekerja lainnya berharap pemerintah dapat lebih bijak mempertimbangkan nasib para produsen bata merah yang semakin sulit. 

Mereka meminta agar pemerintah dapat membatasi keberadaan produk Herbel di pasaran, yang notabene diproduksi oleh perusahaan besar.

BACA JUGA:Hidup Sebatangkara, Polisi Evakuasi Warga Tukmudal ke Panti Jompo

BACA JUGA:Ayu Mundur dari PDIP, Bambang Mujiarto: Cari Perhatian Saja!

"Kalau tidak ada pesanan bata merah, kami tidak bisa bekerja. Dan kami makan dari mana? Berpihaklah pada kami, rakyat kecil," keluhnya.

Perajin lainnya, Edi, juga berharap kepada Pemkab Majalengka untuk memberikan ruang bagi para perajin bata merah agar proyek-proyek yang ada di Kabupaten Majalengka bisa mempergunakan bata merah lokal.

"Minimal bisa memanfaatkan bata merah produk lokal Majalengka. Sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat, karena banyak proyek pemerintah," pinta Edi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: