Bangun 6 Musala di Sarwadadi, Suryan Korban Kebakaran di Bekasi Dikenal Dermawan

Bangun 6 Musala di Sarwadadi, Suryan Korban Kebakaran di Bekasi Dikenal Dermawan

Proses pemakaman Suryan dan keluarga di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Foto: -Istimewa -Radarcirebon.com

Bukan itu saja, Suryan juga mewakafkan tanah seluas 400 meter persegi untuk kebutuhan tempat pemakaman desa (TPU). 

Bahkan, almarhum juga rutin menyumbangkan kain kafan serta perlengkapan kematian kepada pemerintah desa untuk diperuntukan bagi warga.

BACA JUGA:KPU Datangi Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon untuk Lakukan Ini

BACA JUGA:Surat Pengunduran Diri Pj Wali Kota Sudah Ada di Mejanya, Gus Mul Siap Maju ke Pilkada

Belum lama, tepatnya sebulan yang lalu, korban juga sempat mengadakan khitanan masal yang diikuti sebanyak 32 anak-anak Desa Sarwadadi. 

Ditambah lagi, korban rutin menyantuni anak yatim piatu di setiap bulannya.

Sebab itulah, kedatangan jenazah langsung disambut tangis oleh warga setempat. 

Sampai-sampai hampir seluruh warga Desa Sarwadadi ikut melayat dalam prosesi pemakaman korban.

“Banyak sekali jasanya buat desa kami. Makanya tidak heran ada ribuan warga yang menunggu kedatangan jenazah korban dan keluarganya. Kami merasa sangat kehilangan sosok beliau yang selalu baik kepada warga," kenang Ahmad Zahid.

Ahmad Zahid mengatakan, korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara yang telah sukses di perantauan. Suryana berhasil menjadi seorang bos distributor perabotan di Bekasi.

Kedermawanan dan kebaikan Suryan juga diutarakan warga Kelurahan Jatikramat, Kota Bekasi. 

Hal ini seperti disampaikan Muhtar, Ketua RT 02 RW 08 Kelurahan Jatikramat, Kota Bekasi. Ia mengatakan korban adalah orang baik.

“Keluarga ini dikenal dekat dengan masyarakat dan baik. Jika ada acara maupun hari-hari besar ikut andil. Seperti kemarin Idul Adha, keluarga korban potong sapi dua ekor dan dibagikan ke masyarakat sekitar,” kata Muhtar kepada Radar Bekasi (Radar Cirebo Group).

Selain itu, masih kata Muhtar, tidak hanya warga saja yang dekat dengan keluarga korban, tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar juga dekat. 

Keluarga ini, lanjut Muhtar, sudah lama tinggal di lingkungannya kurang lebih 20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: