BMKG Jelaskan Penyebab Utama Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jabar

Logo BMKG--
RADARCIREBON.COM – Pada periode 2-11 April 2025 wilayah pesisir pantai utara Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan berpotensi diterjang banjir rob.
Hal ini disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok melalui akun Instagram resminya @bmkgpriok.
“Berikut kami sampaikan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) di Wilayah Pesisir Utara Jawa Barat yang berlaku 02-11 April 2025,” tulis @bmkgpriok yang dikutip radarcirebon.com, Kamis 3 April 2025.
BMKG menjelaskan bahwa potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Barat disebabkan oleh adanya fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan baru.
BACA JUGA:BMKG Beri Peringatan Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jabar, Berikut Wilayah Terdampak
BACA JUGA:Pohon Trembesi Tumbang di Pesawahan Susukan Lebak, Halangi Jalan Sindanglaut-Sedong
BACA JUGA:Kelelahan, Pemudik Asal Bekasi Tujuan Ciawigajah Beber Terpaksa Bermalam di Pospam Bojong Kuningan
“Fenomena alam ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir rob di pesisir Jabar,” jelasnya.
Oleh sebab itu, masyarakat yang ada di wilayah pesisir Jabar untuk waspada dengan mengantisipasi dampak pasang air laut maksimum pada 2-11 April 2025.
Disebutkan, wilayah Kabupaten dan Kota yang berpotensi terdampak banjir rob di pesisir utara Jabar antara lain, Kabupaten Bekasi yang meliputi Kecamatan Muaragembong, Babelan dan Tarumajaya.
Kemudian, Kabupaten Karawang dengan wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Cibuaya, Tirtajaya, Pakisjaya, Cilebar, Cilamaya, Pedes dan Tempuran.
Selanjutnya, Kabupaten Subang meliputi Kecamatan Legonkulon dan Sukasari. Untuk Kabupaten Indramayu, kecamatan yang berpotensi terdampak banjir rob antara lain, Kandanghaur, Pasekan dan Indramayu.
BACA JUGA:Begini Respon Dedi Mulyadi Terhadap Keluhan Warga Jabar Soal Jalan Rusak
BACA JUGA:Qiuck Respon, Anggota Polantas Polres Kuningan Langsung Bantu Dorong Saat Lihat Mobil Mogok
Sementara, untuk Kota Cirebon wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob antara lain Lemahwungkuk, Kejaksan dan Kesambi.
Sedangkan, Kabupaten Cirebon meliputi Kecamatan Mundu, Gebang dan Losari.
“Puncak pasang air laut maksimum terjadi pada pukul 01.00 – 07.00 WIB, 14.00 – 22.00 WIB untuk wilayah Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu.”
“Kemudian, untuk Kota dan Kabupaten Cirebon puncaknya terjadi pada 02.00 – 06.00 WIB dan 15.00 -19.00 WIB,” sebut dalam keterangan BMKG tersebut.
Kehadiran banjir rob ini bisa berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pemukiman pesisir pantai utara Jabar.
BACA JUGA:H+2 Kota Cirebon Diguyur Hujan, Volume Kendaraan dari Jawa Tengah Menuju Jabodetabek Meningkat
BACA JUGA:Sambut Arus Balik Lebaran, Ini Dia 5 Stasiun Kereta Api Paling Ramai di Daop 3 Cirebon
BMKG pun menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengambil langkah-langkah antisipatif, antara lain:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan kondisi air laut.
- Menghindari aktivitas di daerah pesisir yang beresiko terdampak banjir rob, terutama saat pasang air laut sedang tinggi.
- Memastikan sistem drainase di sekitar rumah berjalan dengan baik untuk menghindari genangan air.
- Mengikuti informasi dan peringatan dini dari BMKG terkait kondisi cuaca dan potensi banjir rob. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase