Demo Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis

Demo Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis

INDRAMAYU – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Anti Korupsi dan Pro Demokrasi (Gerak Prodem) dan Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (Alamak) Kabupaten Indramayu, unjuk rasa di Mapolres, Kejaksaan Negeri dan PN Indramayu, Rabu (26/1). Mereka menuntut, aksi kekerasan yang menimpa aktivis Oushj Dialambaka yang akrab disapa Mas Oo selaku Direktur PKSPD Kabupaten Indramayu, diusut tuntas dengan cepat. Massa menilai, jika dibiarkan, maka akan menimpa aktivis-aktivis lainnya. Aksi yang diawali dari Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu menuju Mapolres Indramayu, mengusung aneka poster dan spanduk. Tidak hanya itu, massa juga menggelar teatrikal yang menggambarkan penyiksaan terhadap para aktivis. Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00, juga mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian. Dikatakan Koordinator Umum Alamak, Sutrisno, bahwa di Indramayu banyak terdapat aktivis, yang salah satunya Mas Oo. Bahkan, pria kelahiran Singaraja 47 tahun silam ini adalah aktivis kemanusiaan yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap keliru, terutama kritis terhadap kebijakan yang bernuansa korupsi. “Sangat disayangkan, Mas Oo menjadi korban percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Kami menilai, ini kasus yang serius dan harus diusut tuntas hingga tertangkapnya pelaku dengan segera,” pinta Sutrisno. Dengan aksi ini, lanjut Sutrisno, massa mendesak Polres Indramayu untuk mengusut tuntas secara profesional kasus percobaan pembunuhan terhadap Oushj Dialambaka. Juga menyarankan kepada Polres Indramayu untuk tidak terperangkap kedalam kesimpulan yang dapat secara serampangan, sehingga menimbulkan anggapan bahwa motif percobaan pembunuhan tersebut adalah masalah keluarga dan kriminal murni. Tidak hanya itu, massa yang juga terdiri dari para aktivis tersebut mendesak Polres Indramayu untuk membuat kesepakatan bersama, sehingga timbul rasa aman dan adanya keselamatan aktivis. “Jika percobaan pembunuhan terhadap Osuhj Dialambaka adalah sebuah contoh agar para aktivis menyurutkan langkahnya, maka hal itu salah besar. Jika kami mengalami luka-luka atau mati juga hilang, maka yakinlah bahwa akan selalu ada yang menggantikan kami. Hari ini, esok atau lusa, tak seorang manusia pun dapat membungkam suara kebenaran,” koar Sutrisno. Ditambahkan Kordinator Umum Prodem, Moh Solihin menegaskan bahwa massa mengutuk keras segala bentuk premanisme di Indramayu. Aksi kekerasan yang menimpa Mas Oo tersebut, adalah ancaman sekaligus kemunduran reformasi masyarakat Indramayu untuk hidup demokrasi dan anti korupsi. Ini sebagai konsekuensi dan tuntutan rakyat Indramayu untuk lebih baik, kondusif dan anti premanisme dalam kehidupan bermasyarakat. Serta menghargai nilai-nilai hak asasi manusia. “Kami mengutuk keras tindakan tersebut, dan kami meminta dengan segera kepada aparat kepolisian menangkap dan mengadili pelaku aktor intelektual dibalik aksi percobaan pembunuhan yang menimpa Mas Oo secara jelas dan tuntas,” tegas Solihin. Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan SIK MH, mengatakan, pihaknya akan terus mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Sebab, selain sudah adanya laporan yang masuk terkait kasus ini, itu juga merupakan tindakan kriminal yang melawan hukum. “Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut,” pungkas Kapolres Rudi. (alw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: