Di Sukalila, PKL Bayar Rp10 Ribu, Tolak Direlokasi ke Pasar Balong atau GTC
PKL yang menempati bantaran Sungai Sukalila, bakal dilakukan penertiban dan direlokasi ke Pasar Balong atau GTC.-Dok-Radar Cirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati sempadan Sungai Sukalila, Kota Cirebon membayar Rp10 ribu setiap bulannya.
Uang sebesar itu, merupakan iuran bulanan dan sudah mendapat persetujuan bersama antara pedagang dengan Rukun Warga (RW) setempat.
Dengan membayar iuran sebesar Rp10 ribu setiap bulan, para PKL tidak merasa keberatan dibanding harus menyewa lahan.
Informasi terbaru, Pemerintah Kota Cirebon (Pemkot Cirebon) berencana bakal melakukan penertiban kepada sejumlah PKL yang menempati bantaran Sungai Sukalila itu.
BACA JUGA:12 Calon Jamaah Haji dari GSP Dilepas di Masjid Al Husna
Menurut rencana, para PKL di lokasi tersebut bakal digusur dan dipindahkan ke tempat baru. Pasar Balong dan Gunungsari Trade Center (GTC) bakal menjadi lokasi yang dipersiapkan.
Meskipun belum dijelaskan kapan relokasi bakal dilakukan, namun sejumlah PKL Sukalila menolak rencana tersebut.
Sejumlah PKL di Jalan Sukalila Selatan, Kota Cirebon, merasa keberatan terhadap rencana relokasi ke GTC atau Pasar Balong. Tidak representatif dan khawatir dibebankan biaya sewa yang terlampau tinggi.
"Kalau direlokasi ke situ (Pasar Balong atau GTC) sama saja dijerumuskan, mendingan saya tidak jualan," jelas Tosa, pedagang pigura kawasan Sukalila Selatan dikutip dari Koran Radar Cirebon, Edisi Sabtu 10 Mei 2025.
BACA JUGA:Harga Emas Naik, Penjualan Terus Melonjak di Cirebon, Apakah Tepat Investasi Emas saat Ini?
Tosa merasa keberatan jika dibebankan biaya sewa yang tinggi, mempertimbangkan fasilitas kios di GTC atau Pasar Balong.
Menurut Tosa, hanya digratiskan saat awal menempati kios tersebut. Selebihnya, ada kekhawatiran pemerintah akan lepas tangan terhadap pengelolaannya.
Berbeda dengan lokasi yang ia tempati sekarang, yaitu bangunan semi permanen. Dibangun secara mandiri dari triplek dan kayu.
Dilanjutkan Tosa, jualan di lokasi yang sekarang ditempati tidak ada iuran yang memberatkan. Setiap bulan hanya iuran dari RW setempat sebesar Rp10 ribu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

