Setoran Awal Rp20-Rp25 Juta, Berbunga Rp19,3 Juta Per Jamaah
CIREBON - Kementerian Agama (Kemenag) terus memamerkan kinerja mereka dalam mengelola dana haji. Di antaranya, berhasil melakukan pengelolaan dana haji sehingga nilai bunga atau bagi hasilnya mencapai Rp19,3 juta per jamaah. Dana itu tidak dikembalikan cash ke calon jamaah, tetapi dipakai untuk membayar sejumlah komponen pembiayaan indirect cost. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengatakan, hasil pengelolaan atau bunga itu khusus untuk jamaah porsi haji 2014. Nilai bagi hasil atau bunga untuk jamaah porsi haji 2015 dan seterusnya, bisa semakin besar lagi. \"Trend dana bagi hasilnya setiap tahun terus meningkat,\" kata Anggito di sela kunjungan ke Cirebon kemarin. Anggito merinci bunga atau bagi hasil simpanan dana setoran awal jamaah porsi haji 2012 adalah Rp8,8 juta/jamaah. Kemudian untuk dana simpanan jamaah porsi haji 2013 adalah Rp14,2 juta/jamaah. Dan yang terkini, bunga simpanan dana jamaah porsi haji 2014 sebesar Rp19,3 juta/jamaah. Besarnya bunga atau manfaat simpanan itu didapat dari rata-rata bunga deposito 5 persen dan bunga sukuk rata-rata 8 persen. Dana itu di antaranya digunakan untuk akomodasi selama di Madinah, subsidi pemondokan di Makkah, katering selama di Saudi, dan pengurusan paspor serta akomodasi selama di embarkasi. Menurut mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu, bunga simpanan ke depan bakal semakin besar. Sebab secara akumulasi, dana setoran awal BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) terus menggelembung. Anggito mengatakan proyeksi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan, dana haji yang terkumpul selama 2014 akan berjumlah Rp73 triliun. Dana ini meningkat dari posisi 2013 sebesar Rp64 triliun (sudah direview Itjen Kemenag) dan dana posisi 2012 sejumlah Rp52 triliun (sudah diaudit BPK). Sementara itu Anggito mengatakan tim pemburu pemondokan sudah mulai bergerilya di Makkah dan Madinah. Posisi saat ini, sudah ada 70 persen unit kebutuhan pemondokan yang mengajukan penawaran ke Kemenag. Sebelum proses penawaran itu dilanjutkan, tim Kemenag melakukan visitasi dulu. Tujuannya adalah untuk mengecek kondisi pemondokan. \"Kualitasnya minimal setara dengan hotel bintang 3. Sedangkan untuk urusan jarak dengan Masjidilharam, jamaah haji 2014 siap-siap tenaga ekstra. Sebab Kemenag memperluas radius pemondokan haji dari 2,5 km tahun lalu, menjadi 4 km untuk tahun ini. Kemenag beralasan sudah sulit sekali mencari pemondokan di radius 2,5 km dari Masjidilharam. \"Meskipun agak jauh, kami layani dengan kualitas transportasi lebih baik,\" jelas Anggito. Jika memaksakan mencari pemondokan di radius 2,5 km dari Masjidilharam, dikhawatirkan malah menimbulkan ketidaknyamanan di jamaah haji. Misalnya dekat dengan proyek perluasan Masjidilharam dan sebagainya. Anggito mengatakan perburuan pemondokan ini diharapkan surah rampung sebelum Sya\'ban (bulan di penanggalan hijriyah).(wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: