Strategi Kotoran Singa Terbukti Jitu, Macan Tutul di Desa Gunungmanik Kuningan Minggat

Strategi Kotoran Singa Terbukti Jitu, Macan Tutul di Desa Gunungmanik Kuningan Minggat

Tim Gabungan di Desa Gunungmanik Kuningan melakukan jaga malam untuk menghalau macan tutul yang sering mendekat ke pemukiman warga.-Andre Mahardika-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Strategi menggunakan kotoran singa untuk mengusir macan tutul di Desa Gunungmanik, KUNINGAN, terbukti jitu.

Keberadaan macan tutul yang sering mendekati pemukiman warga Desa Gunungmanik, selama dua hari terakhir tidak tampak lagi.

Tercatat hingga Rabu, 17 Juli 2024, macan tutul tidak terlihat lagi mendekati pemukiman.

Padahal hampir sepekan terakhir sejak kemunculan pertama pada Selasa, 9 Juli 2024 lalu, hewan berbulu tersebut nyaris muncul menampakkan diri kepada warga.

 

Usaha pengusiran macan tutul yang dilakukan pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) Gunungmanik bersama unsur terkait, ternyata membuahkan hasil.

Beberapa pihak yang terlibat melakukan penanganan terhadap macan tutul turun gunung ke area pemukiman warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan, kini membuat warga mulai bernafas lega.

Setelah sejumlah strategi dalam upaya menangani satwa dilindungi untuk tidak terlalu dekat ke pemukiman, kehidupan masyarakat mulai kembali normal.

Kepala Desa atau Kuwu Gunungmanik, Juhari menuturkan, setelah tim gabungan mencoba mengusir dengan menebar kotoran singa dan harimau, macan tutul sudah tidak nampak lagi turun ke jalan raya maupun area pemukiman.

 

"Alhamdulillah, setelah ditebar kotoran singa di beberapa titik, macan tutul tidak terlihat mendekat lagi, sudah dua harian Alhamdulillah," tutur Juhari, Rabu, 17 Juli 2024.

Dikatakannya, bilamana memungkinkan, dirinya akan berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mencoba menambah atau memindahkan titik upaya pengusiran agar Macan Tutul benar benar menjauh dari pemukiman dan kembali ke habitat aslinya.

"Alhamdulillah, 2 hari tidak muncul mendekat lagi. Semoga terus menjauh kembali ke hutan," katanya dengan tenang.

Selain aktivitas warga yang berangsur normal, namun begitu beberapa orang tua yang memiliki anak sekolah, tetap berlaku hati-hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: