Geger Macan Tutul Turun Gunung, YKLI Jabar Sampaikan Hal Ini
Pergerakan macan tutul di Desa Gunungmanik, Kuningan, tertangkap kamera trap.-Camera Trap Universitas Kuningan for BKSDA Jawa Barat Resort Cirebon-
Sementara untuk faktor-faktor yang menjadi pendorong kemunculan macan tutul jawa ini berada di sekitar pemukiman, tim YKLI belum dapat menemukan kesimpulan.
BACA JUGA:Sertijab, Letkol Inf Saputra Hakki Resmi Menjabat Sebagai Dandim Kodim 0614 Kota Cirebon
"Selain kajian ini perlu komprehensif, juga harus dilakukan oleh tim. Padahal kedatangan tim ini sebelumnya telah dikomunikasikan kepada BBKSDA Jawa Barat sebagai UPT yang bertanggungjawab langsung terkait Konservasi satwa liar dilindungi maupun sebagai pembina kader Konservasi," imbuhnya.
Senada dengannya, salah satu anggota komunitas itu, Dikki Indra Permana, menuturkan, anggota YKLI juga resmi terdaftar sebagai anggota Kader Konservasi binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Adapun salah satu tugasnya adalah membantu menjaga kelestarian alam dan memberikan penyuluhan Konservasi.
BACA JUGA:Ulama se-Ciayumajakuning Plus Bekasi Nyatakan Dukungan, Ono Surono: Insya Allah Saya Komitmen
Keduanya memastikan, Pada saat ditemui wartawan, tim dari YKLI memutuskan untuk tetap berada di luar area kejadian dan memantau perkembangan interaksi negative manusia-macan tutul jawa di Gunung Manik.
"Seluruh informasi yang didapat sebelumnya, telah disampaikan ke BBKSDA Jawa Barat sebagai bahan pertimbangan intervensi yang dibutuhkan," ucap mereka lagi.
Keduanya mengklaim, YKLI adalah Lembaga swadaya masyarakat yang murni bertujuan untuk mendukung upaya Konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
"YKLI tidak memiliki afiliasi politik sehingga pada prakteknya, tidak ada kepentingan lain selain pelestarian alam dengan penerima manfaat adalah manusia dan alam itu sendiri," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase