Chevron Belum Ada IUP, ESDM Bantah Ciremai Dijual
CIREBON-Gunung Ciremai memiliki luas kurang lebih 24.330 hektar merupakan wilayah kerja panas bumi yang memang digarap pemerintah. Untuk menggarap wilayah itu pemerintah mengadakan proses lelang pada 2011 di mana PT Jasa Daya Chevron menjadi pemenang. Setelah menjadi pemenang maka Chevron harus memiliki IUP untuk melakukan eksplorasi. Demikian rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana, Rabu (5/2) Dia menegaskan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Ciremai tidak pernah dijual ke pihak swasta, yaitu Chevron. \"Chevron merupakan pemenang lelang tahap pertama wilayah kerja panas bumi untuk Gunung Ciremai,\" kata Rida saat menggelar konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (5/2) Lebih lanjut, saat ini mereka masih menunggu Izin Usaha Penambangan (IUP). Proses lelang dilaksanakan sesuai prosedur. IUP belum keluar karena menunggu dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. ”Mereka sama sekali belum eksplorasi karena untuk eksplorasi harus ada IUP,\" ungkapnya. Tahapan penggarapan wilayah kerja panas bumi, imbuh Rida, penghitungan potensi, kemudian dilanjutkan survei pendahuluan. Setelah survei pendahuluan dilakukan baru dilakukan eksplorasi yang berlangsung 2-3 tahun. “Setelah itu baru studi kelayakan lalu eksploitasi dan pemanfaatan energi panas bumi,” tambahnya. PLTP Gunung Ciremai, kata Rida, masuk dalam program 10 ribu Megawatt tahap II sesuai Peraturah Menteri Energi Nomor 21 Tahun 2013 dengan rencana pengembangan 2x55 MW. Cadangan terduga mencapai 150 MW. Nilai investasi Chevron diperkirakan US$ 400 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun. PLTP Gunung Ciremai direncanakan mulai beroperasi pada 2020. Kementerian Energi menegaskan status Chevron dalam PLTP Gunung Ciremai adalah perusahaan swasta yang tengah menunggu IUP. Setelah IUP didapatkan maka Chevron baru bisa melakukan tahapan selanjutnya dalam proses eksplorasi PLTP Gunung Ciremai. Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui pesan berantai BlackBerry dan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Hiruk pikuk Chevron Ciremai selama 4 hari ini berawal dari pesan berantai melalui broadcast BBM yang beredar di masyarakat dengan hashtag #saveciremai. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: