SMA Santa Maria 1 Ukir Prestasi di Belanda

SMA Santa Maria 1 Ukir Prestasi di Belanda

MEMBANGGAKAN: Nathania Jesslyn, siswi kelas XI SMA Santa Maria 1 Cirebon meraih medali perunggu pada European Girls’ Olympiad in Informatics (EGOI) di Veldhoven, Belanda.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Prestasi membanggakan diraih oleh Nathania Jesslyn, siswi kelas XI SMA Santa Maria 1 Cirebon.

Jesslyn berhasil meraih medali perunggu di ajang European Girls’ Olympiad in Informatics (EGOI) yang berlangsung di Veldhoven, Belanda, pada 21-27 Juli 2024.

Jesslyn menjelaskan bahwa sebelum mengikuti lomba informatika di Belanda, harus melalui tahap seleksi yang sangat ketat.

Untuk dapat berangkat ke Belanda, Jesslyn mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) yang terdiri dari empat tahap. Setiap tahap pelatnas semakin sulit materinya.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Cirebon Apresiasi Pengukuhan Pengurus DPK APINDO

“Setiap tahap pelatnas berlangsung selama 10 hari dan dilakukan setiap bulan,” ujarnya.
Jesslyn membeberkan bahwa selama pelatnas, belajar setiap hari dari pukul 9 pagi hingga 12 siang dengan materi baru.

Setelah makan siang, sesi dilanjutkan dari pukul 1 siang hingga 6 sore dengan kontes, diikuti dengan pembahasan soal dari pukul 7 malam hingga 10 malam.
“Selama pelatnas, kami terus belajar dan berlatih,” ujarnya.

Jesslyn mengakui bahwa saat teman-temannya liburan, ia tetap fokus berlatih soal dan kontes.
“Meskipun bosan, motivasi yang kuat membuat saya terus belajar,” katanya.

Jesslyn menjelaskan persiapan sebelum keberangkatan cukup rumit. Ini adalah kali pertama bepergian ke luar negeri dan membutuhkan waktu 18 jam penerbangan.
Persiapan mental juga penting, termasuk latihan fokus di rumah dengan latar belakang suara.

BACA JUGA:Demi Terwujudnya Pilkada Bersih dan Transparan, Bakal Cakada Wajib Menyampaikan LHKPN ke KPK

“Rasa khawatir sangat besar karena mewakili Indonesia. Saya bersyukur bisa pulang ke Indonesia dengan medali,” ujarnya penuh bangga.

Ia menegaskan bahwa prestasi ini bukanlah sesuatu yang diraih dengan mudah, melainkan sesuatu yang dikejar dan membutuhkan banyak pengorbanan.

Lomba berlangsung pada tanggal 23 dan 25 Juli 2024, di mana peserta diberikan empat soal dalam waktu lima jam, dengan setiap soal memiliki nilai maksimum 100 poin.

“Indonesia berhasil meraih peringkat ketiga di Asia, mengalahkan Singapura,” tandasnya.
Kepala SMA Santa Maria 1 Cirebon, Drs Ongko Sumedi mengaku bangga dengan prestasi yang diraih Jesslyn.
Apalagi, Jesslyn bersaing dengan peserta dari 50 negara, di mana setiap negara mengirimkan empat peserta, sementara Indonesia hanya mengirimkan dua peserta.
Fredi, ayah Jesslyn, menjelaskan bahwa putrinya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: