Safiq Ahmad Riadi, Aktivis Muda Cirebon Timur Siap Jadi Influencer Usaha Budidaya Udang
Safiq Ahmad Riadi, salah satu petambak udang asal Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebagai salah satu daerah pesisir utara Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Cirebon memiliki panjang garis pantai sepanjang 78 KM.
Dengan garis pantai sepanjang itu, banyak potensi yang bisa digarap untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Cirebon. Salah satu potensinya adalah budidaya tambak udang.
Berdasarkan data yang dihimpun radarcirebon.com, saat ini luas lahan tambak dan kolam darat di Kabupaten Cirebon mencapai 7.500 hektare, dengan terbanyak budi daya air payau seperti udang. Salah satunya di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan.
Udang merupakan salah satu komoditi unggulan yang perlu ditingkatkan, karena pangsa pasarnya luas, baik untuk ekspor maupun dalam negeri.
BACA JUGA:Jaga Kerukunan Antarwarga, Puncak Peringatan HUT ke-79 RI di RT 01 RW 12 GSP Gelar Acara Ini..
BACA JUGA:WJF 2024: Bey Machmudin Beri Wejangan Khusus pada 37 Pengantin di Ajang Nikah Massal
Oleh sebab itu, salah satu milenial asal Desa Pengarengan, Safiq Ahmad Riadi sedang mengembangkan budidaya udang.
Dengan menanfaatkan lahan tambak seluas kurang lebih 3000 meter persegi, pria yang juga sebagai aktivis ini menebar benih udang sebanyak 15 sampai dengan 20 ribu.
Menurutnya, budidaya tambak udang sejak dulu menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan, baik dari segi ekonomi maupun ekologi.
Apalagi, udang, apapun jenisnya telah menyumbang lebih dari 36 persen nilai ekspor perikanan Indonesia.
“Ini adalah peluang usaha yang cukup menjanjikan untuk para generasi muda,” paparnya.
BACA JUGA:Belajar Soal Ban, Santa Fe Owners Community Indonesia Sambangi Pabrik Goodyear
BACA JUGA:Pembunuhan di Kasugengan Kidul Cirebon, Diduga Masalah Keluarga, Ayah Tewas di Tangan Anak Kandung
Secara sederhana, budidaya udang cukup mudah dilakukan, dengan modal lahan yang cocok untuk perkembangan udang, sistem usaha bisa dilakukan dengan cara bagi hasil.
“Saya pikir kalau ada kemauan pasti ada jalan, untung atau rugi merupakan sebuah resiko dalam setiap usaha, yang pasti jangan menyerah,” ucapnya.
Dari situ, lanjut alumni PMII ini setiap generasi muda akan belajar bagaimana memenej setiap usaha.
Terkait kendala, sebagai pemula pasti ada saja hambatan, mulai dari modal awal, sampai dengan tata cara budidaya. Tapi, jangan menjadi hambatan untuk maju.
“Setiap usaha pasti ada yang namanya kendala, rugi pasti ada, untung pasti apalagi. Tapi, tujuan awalnya adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi yang Allah SWT kasih.”
BACA JUGA:Ini Cara Penukaran Tiket Konser Musik West Java Festival 2024
BACA JUGA:Kuningan Menyala, Sempat Ada Oknum yang Mencoba Menyusup
Seperti kami di Pengarengan, kita diberi lahan pertambakan dan laut yang luas. Ya kita maksimalkan potensinya, jangan sampai kita hanya jadi penonton. Tapi, harus jadi pemain di daerah sendiri,” ungkap pembina XTC Cirebon Timur.
Kendati demikian, pihaknya meminta pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih, khususnya generasi muda untuk memulai usaha di bidang pertambakan udang.
Misalnya, memberikan kemudahan dalam mengakses permodalan, peningkatan kapasitas budidaya dengan program inkubasi usaha atau lainnya.
“Peran pemerintah sangat penting, karena rata-rata di Pengarengan masih melakukan budidaya secara tradisional, sementara kebutuhan pasar sangat besar. Untuk mengimbanginya dibutuhkan teknologi yang mampu menyeimbangkan suply and demand,” paparnya.
BACA JUGA:Lepas Ekspor Garmen ke Amerika Serikat, Bey: Momentum Kebangkitan Industri Tekstil
Kemudian, agar generasi muda ter-influence untuk berbudidaya udang, harus ada program-program yang lebih spesifik.
Misalnya, menggandeng organisasi kepemudaan untuk menjadi pilot project yang nantinya bisa mengketoktularkan usaha budidaya kepada generasi yang lainnya.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengedukasi para generasi muda agar mau menjadi wirausahawan, khususnya di bidang pertambakan. Karena bisa membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase