LSM Akar: Buktikan Geothermal Ramah Lingkungan

LSM Akar: Buktikan Geothermal Ramah Lingkungan

KUNINGAN - Rencana eksplorasi geothermal (panas bumi) yang akan dilakukan pihak Chevron menuai pro dan kontra, terutama masalah dampak terhadap lingkungan. Aktivis lingkungan dari LSM Akar (Aktivitas Anak Rimba) Kuningan Avo Juhartono justru mendukung rencana eksplorasi tersebut. Bagi dia, pemanfaatan geothermal menjadi sebuah energi akan berguna bagi kehidupan manusia. Geothermal merupakan jawaban kebutuhan energi di masa depan yang bukan hanya bagus, namun juga ramah lingkungan. “Saya menilai yang menolak rencana pemanfaatkan panas bumi karena mereka belum mengenal apa itu geothermal. Kalau paham ya akan mendukung karena energi yang satu ini ramah lingkungan dan sekarang di negara lain pun tengah dicoba,” ujar Avo kepada Radar, kemarin (10/3). Menurutnya, kebutuhan energi dari waktu ke waktu semakin besar, sedangkan persediaan semakin menipis. Sebagai contoh batu bara dimana stoknya semakin menipis. Dengan adanya panas bumi menjadi jawaban dan keunggulannya banyak dibanding energi sebelumnya. Kemudian, energi geothermal ini merupakan energi yang mungkin satu-satunya yang bisa dimanfaatkan di Kuningan. Meski Kuningan kaya dengan sumber air, namun belum bisa memanfaatkan hidroelektrik. Kalau pun dipaksakan, paling hanya mampu untuk satu desa. Begitu juga untuk energi angin sudah tidak mungkin. “Ini kesempatan yang paling baik untuk pemanfaatan energi yang ada di Kuningan,” jelasnya. Mengenai, ketakutan warga, proyek ini akan merusak lingkungan, lanjut dia, sama dengan tidak beralasannya komentar yang diutarkan oleh caleg DPR RI dari Nasdem H Eka Santosa terkait penolakan Chevron. Padahal eksplorasi Kawah Kamojang terjadi saat Eka menjabat ketua DPRD Jawa Barat. Kenapa lanjut dia, sekarang menolak eksplorasi di Ciremai, tapi dulu justru mendukung. “Ini kan lucu. Saya tahu warga Kuningan itu pintar-pintar, makanya sebelum berkomentar harus browsing dulu di internet. Bagi saya isu penjualan Gunung Ciremai merupakan isu sampah, jadi tidak penting. Sebab, yang dieksplorasi bukan gunungnya tapi panas buminya,” jelas dia. Sepengetahuannya, proyek geothermal bisa dilakukan dengan satu syarat kalau wilayah di sekitarnya lestari. Kalau sebaliknnya, tidak bisa dieksplorasi. Ini yang menjadi keunggulan dibanding dengan energi lain. “Bagi warga Pajambon ataupun dua daerah yang ada mata air panas boleh khawatir, namun jangan berlebihan karena proyek ini ramah lingkungan. Dari lima wilayah di Jabar baik Gunung Salak maupun Kawah Kamojang tidak ada gejolak karena memang aman,” jelas dia. Justru bagi Avo, pihak Chevron yang boleh dibilang tengah gambling karena meski diteliti potensi panas bumi tinggi. Tapi ketika nanti dieksplorasi ternyata tidak sesuai yang mereka kira maka kerugian harus ditanggung sendiri. Pria berkumis ini menyebutkan, justru ketika dikelola secara baik akan memberikan dampak positif kepada warga. Seperti terbuka lapangan pekerjaan infrastruktur yang akan semakin terangkat. Pendek kata akan memberikan kesejahtraan yang lebih baik dari sebelumnya. Ia ingin menegaskan bahwa pembanguna pabrik PLTP pasti tidak akan dilakukan dikawasan permukiman. Ini yang harus digaris bawahi oleh warga sehingga mereka baik itu warga Pajambon dan lainnya tidak perlu panik. Ketika ditanya yang menjadi ketakutan warga bahwa Chevron akan mengeruk apa yang ada di dalam perut Ciremai. Menurutnya, tidak mungkin karena ada perjanjian kontrak kerja. Dan juga apa yang perlu ditakutkan karena di Ciremai tidak ada emas. “Kata siapa ada kandungan emas? Siapa yang menelitinya saya ingin melihat bukti. Kalau di Desa Gunung Manik Kecamatan Ciniru memang ada namun potensi hanya puluhan tahun dan kandungannya emasnya sedikit,” jelasnya. Ia berharap dengan kejadian sebelumnya warga bisa belajar. jangan ramai-ramai menghujat ternyata tidak mengetahui sebenarnya. Untuk mengelola panas bumi, pasti menggunakan nama gunung. Berbeda dengan pengolahan minyak selalu menggunakan nama tempat. Terpisah Kepala Dinas SDAP Kuningan Drs H Amirudin juga membantah kalau di Gunung Ciremai ada kandungan emas. Menurutnya, dari hasil penelitian yang dilakukan belum ada. Jawaban yang diutarakan Avo dan kadis SDAP seolah menjawab desas desus yang selama ini beredar, bahwa di Ciremai itu ada kandungan emas dan uranium. Sementara itu, Kades Pajambon, Momon membenarkan bahwa sejak 2004 ada isu di perut Ciremai ada kandungan emas. (mus) FOTO: AGUS MUSTAWAN/RADAR KUNINGAN BERI DUKUNGAN. Pemanfaatan geothermal merupakan proyek yang aman, sehingga aktivis lingkungan LSM Akar sangat mendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: