Pemkot Perbaiki Taman Krucuk

Pemkot Perbaiki Taman Krucuk

***Dianggarkan dalam APBD Perubahan 2014 CIREBON– Sejak dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012 lalu, Taman Krucuk yang ada di Jl Slamet Riyadi Krucuk belum kunjung selesai. Hal yang sama terjadi pada taman di lapangan Drajat, Kecamatan Kesambi. Agar termanfaatkan, Pemkot Cirebon mengalah memperbaiki keduanya dengan anggaran APBD Kota Cirebon sekitar Rp800 juta. Kepala Bidang Fisik dan Lingkungan Bappeda Kota Cirebon Ir H Yoyon Indrayana MT mengatakan, hingga saat ini proyek Taman Krucuk belum kunjung diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tahun 2012 lalu, pihak Provinsi Jawa Barat mengerjakan pembangunan Taman Krucuk di atas lahan yang masih menjadi aset milik Pemkot Cirebon. Hingga saat ini, Provinsi Jawa Barat tidak kunjung menyelesaikan. Karena itu, kata Yoyon, Pemkot Cirebon mengambil solusi kebijakan. “Kami akan selesaikan sendiri. Menggunakan dana APBD Perubahan Kota Cirebon tahun 2014,” terangnya, kemarin. Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM memberikan instruksi kepada Yoyon Indrayana selaku Kepala Bidang Fisik dan Lingkungan Bapeda Kota Cirebon, agar segera menyelesaikan proyek-proyek Provinsi Jawa Barat yang masih terbengkalai dan belum dimanfaatkan. Selain Taman Krucuk, pembangunan lapangan dan taman di Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi, juga menjadi instruksi lain yang harus diselesaikan. Seperti diketahui, lapangan Drajat direncanakan menjadi area terpadu taman dan olahraga pada tahun 2010 lalu. Namun, pihak Provinsi Jawa Barat hanya mengerjakan sebagian dan meninggalkan begitu saja. Hingga saat ini, kedua pengerjaan yang dilakukan Provinsi Jawa Barat itu, belum diserahterimakan kepada Pemkot Cirebon. Meskipun demikian, ujar Yoyon, pemkot telah mengambil kebijakan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Setelah rampung, Provinsi Jawa Barat dapat menyerahkan kepada Pemkot Cirebon tanpa melakukan penyelesaian pembangunan lagi. Untuk Taman Krucuk, ujar pria yang promosi menjadi eselon dua pada mutasi Ano-Azis gelombang kedua ini, membutuhkan sekitar Rp300 juta. Sementara, lapangan Drajat diperkirakan menghabiskan anggaran Rp500 juta. Perbedaan anggaran disebabkan taman krucuk sudah mencapai 90 persen selesai. Sedangkan lapangan Drajat baru 80 persen dikerjakan. “Pak Wali (Ano Sutrisno) sudah memerintahkan penyelesaian itu. Jika menunggu alih status dari Provinsi Jawa Barat atau penyerahan, akan memakan waktu lama dan tidak dapat ditentukan,” terang Yoyon. Dengan penyelesaian taman krucuk dan lapangan Drajat, otomatis menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cirebon. Hal ini selaras dengan visi Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pasangan Ano-Azis. Ketua DPRD Kota Cirebon HP Yuliarso BAE menyatakan, selama ini masyarakat selalu menanyakan fungsi keberadaan Taman Krucuk. Sebagai wakil rakyat, Yuliarso dan DPRD Kota Cirebon menyampaikan aspirasi mereka kepada eksekutif yang dalam hal ini Pemkot Cirebon. Menurutnya, Taman Krucuk dan lapangan Drajat bisa menjadi tempat rekreasi atau taman bermain bagi masyarakat. Tidak hanya itu, Taman Krucuk dapat pula menjadi tempat menunjukan ajang bakat kesenian. “Banyak manfaat yang akan diraih. Saya minta segera diperbaiki dan dimanfaatkan,” ucapnya. Jika memerlukan penambahan anggaran dari APBD Kota Cirebon, dewan tidak akan keberatan akan ajuan itu. Sepanjang, pemanfaatan anggaran diperuntukan bagi kepentingan masyarakat Kota Cirebon. Selama itu pula dewan akan berpihak terhadap anggaran. Untuk penyerahan Taman Krucuk dan aset Pemkot lainnya yang digarap oleh Provinsi Jawa Barat, dia mendesak agar segera diserahkan. Taman Krucuk dan lapangan Drajat, harus dikelola untuk kemanfaatan masyarakat. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: