Upacara Sumpah Pemuda di Kota Cirebon, Pj Walikota Sampaikan Pesan Ini untuk Generasi Muda
Pengibaran bendera saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Cirebon.-Dedi Hariyadi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Pemkot Cirebon melaksanakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin, 28 Oktober 2024.
Pj Walikota Cirebon, Agus Mulyadi, bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam pidatonya dia mengatakan, bahwa pemuda adalah komponen penting dalam pembangunan bangsa.
Dia menjelaskan, bahwa dengan kekuatan fisik yang dimiliki, keterbukaan pada berbagai pengetahuan baru, dan tingkat inovasi dan kreativitas yang tinggi, para pemuda adalah penggerak kemajuan.
BACA JUGA:Hormati Bendera, Pengendara di Kuningan Kompak Berhenti, Ada yang Langsung Matikan Mesin
BACA JUGA:Khusus Nasabah BRI, Nikmati Keleluasaan Transaksi dengan Kenaikan Limit BRI per 29 November 2024
"Kita memang selalu diingatkan tentang peran penting pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pemuda di Kota Cirebon adalah para penggerak kemajuan,"ungkapnya.
Agus mengatakan, nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi sumpah pemuda 1928 ini harus selalu dengungkan di setiap waktu.
Tujuannya untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia, dalam menghadapi berbagai perubahan situasi dan kondisi yang sangat cepat.
"Momentum ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam Pembangunan Indonesia, baik dalam posisi pemuda sebagai subjek Pembangunan maupun sebagai objek Pembangunan," katanya.
BACA JUGA:Ari Lasso Cerai setelah 25 Tahun Menikah, Merasa Gagal Jadi Kepala Rumah Tangga
BACA JUGA:Eti Herawati Menyapa Warga Kalijaga, Janjikan 21 Program Unggulan, Termasuk Seragam Sekolah Gratis
Sebagai indikator kualitas kepemudaan pada tahun 2024, Menurut Pj Walikota, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) berada pada 56,33 persen.
Rinciannya yaitu, domain Pendidikan sebesar 70,00 persen, domain kesehatan dan kesejahteraan sebesar 65,00 persen, domain gender dan diskriminasi sebesar 53,33 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: