Wahyo Siap Hadapi Tekanan
Ano-Azis Yakin Wahyo Bisa, Minta Langsung Kerja, Tak Harus Menunggu Sertijab KEJAKSAN- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon bukan tempat baru bagi DR Wahyo MPd. Makanya saat banyak wakil rakyat meragukannya, Wahyo pun menanggapinya dengan santai. Dia menyatakan siap memimpin lagi dinas terbesar itu. Sebagai seorang PNS, Wahyo mengatakan harus siap ditempatkan di mana saja. Termasuk juga kembali ke dinas pendidikan. Sementara terkait pelaksanaan PPDB yang menjadi salah satu pekerjaan rumah penting bagi Wahyo, dia enggan berkomentar banyak. Wahyo hanya mengatakan akan berusaha untuk mengatasi tekanan-tekanan dari berbagai pihak agar pelaksanaan PPDB bisa berhasil. \"Kalau tekanan PPDB, saya kira bisa mengatasinya,\" tukasnya saat dijumpai Radar, kemarin. Sementara itu, meski sudah dilantik Jumat lalu (14/3), Wahyo belum berdinas di disdik. Dia mengaku belum melakukan serah terima jabatan ataupun pisah sambut, baik di DPUPESDM atau disdik. \"Jadi saya belum bisa bicara banyak, karena serah terima jabatan saja belum,\" tuturnya. Wahyo mengatakan baru akan meninggalkan DPUPESDM pada hari Rabu (19/3). Karena di hari tersebut akan digelar acara pisah sambut dan serah terima jabatan untuk DPUPESDM. Namun untuk di dinas pendidikan sendiri Wahyo akan menunggu penyelenggaraan serah terima dari dinas pendidikan. \"Untuk sertijab dinas pendidikan, nanti mereka (disdik) yang mengadakan,\" tuturnya. YAKIN WAHYO BISA Secara terpisah, Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM dan Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH memiliki keyakinan dan percaya kepada Wahyo dalam memimpin disdik. Dengan pengalaman dan kompetensinya, Ano-Azis menilai Wahyo akan membawa terobosan dalam berbagai persoalan pendidikan, khususnya PPDB 2014 nanti. Wali Kota Ano menekankan pentingnya koordinasi internal bagi para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang baru dilantik. “Tidak perlu berlama-lama, langsung bekerja dengan maksimal,” pesan Ano yang disampaikan kepada Radar, Senin (17/3). Dalam hal ini, secara keseluruhan para kepala SKPD yang dirotasi kemarin menempati pos baru yang sesuai kompetensi dan pengalamannya. Termasuk di dalamnya, Kepala Disdik Dr H Wahyo MPd. “Pak Wahyo menekuni karir di dunia pendidikan. Gelar S-1 hingga S-3 juga di bidang pendidikan. Semoga mampu menjalankan tugas dengan baik di disdik,” ujarnya. Ano mengingatkan agar para kepala SKPD itu langsung bekerja dan menyesuaikan diri dengan program kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan. Untuk pejabat promosi seperti Ir H Yoyon Indrayana MT sebagai kepala DPUPESDM, wali kota 2013-2018 itu berpesan agar keluhan masyarakat dalam perbaikan infrastruktur dan persoalan lain terkait bidang kerja DPUPESDM, dijalankan dengan baik. Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Nasrudin Azis. Para kepala SKPD yang baru dilantik Jumat minggu lalu, tidak perlu menunggu serah terima jabatan. Sejak dilantik oleh wali kota, mereka secara sah menempati pos baru yang diamanatkan. “Langsung bekerja. Karena masyarakat menunggu pelayanan lebih baik,” ujar Nasrudin Azis. Berbagai persoalan infrastruktur seperti jalan berlubang dan drainase macet, menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Yoyon Indrayana selaku kepala DPUPESDM. Untuk disdik, wakil wali kota 2013-2018 itu mengingatkan beberapa agenda penting dalam beberapa bulan kedepan. seperti, ujian sekolah, ujian nasional, dan PPDB. Dalam hal ini, Wahyo selaku kepala disdik yang baru harus memiliki terobosan yang dipikirkan dari sekarang. Tujuannya agar PPDB tahun 2014 ini tidak mengalami persoalan seperti tahun-tahun sebelumnya. “Konsep seperti apa agar tidak terjadi kekisruhan PPDB? Itu tugas disdik,” tukasnya. Terkait peran kepala disdik yang baru, Azis memiliki keyakinan bahwa Wahyo dengan gelar doktor pendidikan, akan mampu mencari terobosan solusi efektif untuk berbagai persoalan pendidikan yang selama ini menjadi beban Pemkot Cirebon. Termasuk pula di dalamnya, merepotkan kepala daerah. “Kekisruhan PPDB jangan terulang lagi. Kepala daerah ikut repot,” ujarnya dengan senyum. Tidak hanya untuk disdik dan DPUPESDM, Azis meminta seluruh kepala SKPD baru untuk melakukan koordinasi dengan jajarannya. Tujuannya, program yang telah dikerjakan, harus diketahui untuk kemudian di evaluasi. Namun, dia mengingatkan tentang pergantian kepala SKPD, tidak berarti ada pergantian program di tubuh SKPD tersebut. Dimana, seolah-olah saat ganti kepemimpinan, seluruh program yang dijalankan dan dirancang, harus kembali dari titik nol. “Tidak seperti itu. Lanjutkan program kepala dinas sebelumnya. Lakukan evaluasi berkala,” pesan Azis. Program yang dinilai berpihak pada rakyat, harus dilanjutkan. Begitupula untuk program yang dianggap kurang strategis, diperbaiki dan tidak dihilangkan. Azis tidak ingin kepala SKPD seolah ada sekat. Sebab, pada prinsipnya pergantian Kepala SKPD merupakan rangkaian tugas. (kmg/ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: