LBH Bandung Sebut Ormas di Kuningan yang Ingin Jalsah Salanah Ahmadiyah Dibatalkan
Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, M Rafi Saeful Islam. Foto:-Andre Mahardika-
RADARKUNINGAN.COM – LBH Bandung mengungkapkan bahwa ada ormas di Kuningan yang ingin Jalsah Salanah Ahmadiyah dibatalkan.
Ormas itu kemudian melakukan sejumlah lobi kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan agar izin pelaksanaan Jalsah Salanah di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana dibatalkan.
Dijelaskan Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, M Rafi Saeful Islam, batalnya Jalsah Salanah yang akan digelar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) itu bermula dari permintaan salah satu organisasi kemasyarakatan atau Ormas.
"Pertama yang perlu diketahui adalah, saudara-saudara kita di Desa Manislor itu dalam menyelenggarakan Jalsah Salanah sudah berkomunikasi kurang lebih sejak tiga bulan sebelum tanggal berlangsung," ungkapnya kepada Radarkuningan.com.
BACA JUGA:13 Hal yang Disukai Cewek Introvert, Pelajari Agar Mereka Mau Membuka Diri
BACA JUGA:Overthinking Bikin Depresi, Ini 7 Nasihat Habib Umar bin Hafidz Agar Berhenti Overthinking
M Rafi menyebut, komunikasi tersebut dibangun ke semua pihak, termasuk ke pihak keamanan, kepolisian, sampai Pj Bupati Kuningan.
"Nah, komunikasi itu dibangun kepada seluruh pihak, dari pihak keamanan, kepolisian, bahkan ke PJ Bupati sendiri," imbuhnya.
Dia menjelaskan, sebelumnya, pihak JAI rutin berkomunikasi dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Termasuk organisasi-organisasi kemasyarakatan maupun organisasi Islam yang lain.
BACA JUGA:Putri Gus Dur, Alissa Wahid, Mengecam Pemkab Kuningan Melarang Jalsah Salanah Ahmadiyah
BACA JUGA:Pj Bupati dan Forkompinda Kuningan Jelaskan Alasan Larang Jalsah Salanah Dihadapan Komnas HAM
Namun, dalam perkembangannya, satu minggu sebelum kegiatan, terjadi perubahan sikap yang ditunjukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.
"Karena, ada permintaan dari organisasi kemasyarakatan untuk menolak kegiatan Jalsah Salanah di Manislor," jelas Rafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: