Hindari Konsumsi Makanan Ini, Jika Ingin Lemak di Paha Hilang
Hindari sarapan dengan makanan ultra pengolahan, karena bisa menumpukkan lemak di paha.-Kindel Media-pexels.com
RADARCIREBON.COM – Saat ini anda salah satu orang yang sedang berjuang untuk menghilangkan lemak di paha?
Memilih asupan makanan yang tepat adalah salah satu penentu. Misalnya, mengonsumsi sereal sebagai menu sarapan ternyata dapat menyebabkan penumpukan lemak di paha.
Melansir dari Medical Daily, Kamis 11 Desember 2024, Para peneliti telah menemukan, jika mengonsumsi makanan ultra-olahan dapat menyebabkan peningkatan penumpukan lemak di sekitar otot paha.
Makanan ultra-olahan seperti sereal, makanan beku, minuman ringan, dan camilan kemasan tidak hanya berkaitan dengan penumpukan lemak, tetapi juga dapat meningkatkan risiko osteoartritis lutut.
BACA JUGA:Bey Machmudin: Fokus Utama Pembangunan 2025 Adalah Pendidikan dan Kesehatan
BACA JUGA:Nah Lho! Inilah Durasi yang Tepat Berolahraga Menurut Dokter Spesial Kedokteran Olahraga
Untuk mencegah penumpukan lemak di sekitar paha, tidak cukup hanya dengan menghindari sereal. Tetapi bahan makanan lainnya, seperti margarin, cemilan kemasan, hot dog, minuman ringan, minuman berenergi, permen, pizza beku, makanan siap saji dan roti yang diproduksi secara massal, juga harus dibatasi.
Makanan olahan dirancang untuk bertahan lebih lama dan menarik konsumen dengan rasanya yang menarik, berkat campuran sempurna gula, lemak, garam, dan karbohidrat yang mengaktifkan sistem penghargaan otak.
Meskipun dapat memuaskan keinginan, penelitian telah menunjukkan bahwa makanan ultra-olahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolisme secara signifikan.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA) mengungkapkan bahwa efek makanan ultra-olahan dapat melampaui penambahan berat badan, memengaruhi komposisi otot dan meningkatkan risiko osteoartritis.
BACA JUGA:Lewat FGD, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Peduli Kesehatan Reproduksi Anak Jalanan
BACA JUGA:Wajib Tahu! 5 Jenis Batuk dan Cara Pengobatannya
Para peneliti meneliti hubungan antara asupan makanan ultra-olahan dan lemak intramuskular di paha, dengan temuan yang divalidasi melalui pemindaian MRI.
"Hal baru dari penelitian ini adalah menyelidiki dampak kualitas diet, khususnya peran makanan ultra-olahan dalam kaitannya dengan lemak intramuskular di otot paha yang dinilai oleh MRI.”
“Ini adalah studi pencitraan pertama yang meneliti hubungan antara kualitas otot rangka berbasis MRI dan kualitas diet," kata DR Zehra Akkaya, salah satu ilmuan yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Studi ini menyelidiki kualitas diet 666 individu yang menjadi bagian dari Osteoarthritis Initiative tetapi belum mengalami osteoarthritis, berdasarkan penilaian MRI.
BACA JUGA:Kemendikti Saintek Umumkan Jadwal SNPMB 2025, Berikut Rinciannya
BACA JUGA:Berkat Laporan Warga, Polsek Ciawigebang Berhasil Gagalkan Pemuda Tawuran
Hasil MRI dari mereka yang mengonsumsi makanan olahan menunjukkan tanda-tanda kerusakan otot atau degenerasi di paha, di mana serat otot normal secara bertahap digantikan oleh lemak.
Ketika otot paha rusak, ada risiko lebih besar timbulnya dan perkembangan osteoarthritis lutut.
"Pada populasi orang dewasa yang berisiko terkena osteoartritis lutut atau pinggul, mengonsumsi makanan olahan ultra dikaitkan dengan peningkatan lemak di otot paha," imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: