Bupati Bentuk Tim Terpadu

Bupati Bentuk Tim Terpadu

KUNINGAN - Menciptakan kondisi aman, bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan. Dibutuhkan peran serta aparatur kecamatan, kelurahan, desa hingga para tokoh masyarakat. Hal itu dipertegas Asisten Pemerintahan Setda H Suraja MSi, di sela membuka Sosialisasi Penanganan Keamanan Dalam Negeri, di Wisma Permata, Jumat (21/3). Suraja meminta apa pun potensi konflik sosial, seperti konflik bernuansa agama, politik, dan lain-lain, harus diantisipasi sedini mungkin. Sehingga tidak berkembang menjadi ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. “Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013 terkait dengan penanganan gangguan keamanan dalam negeri, maka Pemkab Kuningan telah membentuk tim terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri,” aku Suraja. Ia berharap, tim terpadu yang telah terbentuk bisa bekerja dengan baik. Selanjutnya mampu mengoptimalisasikan dan bersinergi serta meningkatkan efektivitas dalam penanganan gangguan keamanan dalam negeri. Utamanya di wilayah Kabupaten Kuningan. Hal ini penting untuk dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan. Sehingga tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat. “Tak sebatas itu, akan akan terwujud pula kondisi sosial, hukum dan keamanan dalam negeri yang kondusif dalam mendukung kelancaran pembangunan,” imbuh dia. Pada tahun 2014, ungkap Suraja, ada dua agenda politik, yakni pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia. Pihaknya ingin pelaksanaan pesta demokrasi tersebut bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan tahapan pemilu. “Langkah-langkah intensif jajaran pemerintahan dan elemen masyarakat untuk menciptakan kondusivitas menjelang, atau pada saat dan pasca pemilu harus dilaksanakan,” pesan Suraja Suraja pun menekankan, seluruh pihak terkait untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dalam rangka menciptakan kondusivitas di daerah. Lakukan juga langkah-langkah sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kembangkan budaya silih asah, asih dan asuh. Tingkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan serta budayakan penyelesaian masalah secara cepat, tepat, dan tuntas.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: