Bantah SBY Tebar Uang

Bantah SBY Tebar Uang

**Demokrat Anggap Kicauan Anas Hanya Manuver JAKARTA - Pernyataan kontroversial Anas Urbaningrum yang menyebut down payment pembelian Toyota Harrier dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditanggapi dingin oleh Partai Demokrat. Mereka yakin betul, SBY tidak mungkin melakukan hal itu. Apalagi, sampai disebut pemberian sebagai uang terima kasih pada Anas. Anggota Dewan Pembina PD, Hayono Isman melihat itu hanya sebagai manuver Anas Urbaningrum. Baginya, mustahil jika SBY bagi-bagi (menebar) uang, apalagi membayar uang muka pembelian mobil karena bisa memicu iri hati kader lainnya. ’’Saya pikir tidak benar, karena jutaan kader musti dibayar oleh beliau,’’ katanya di hotel Sahid. Sepengetahuannya, tidak ada kader yang dibayar karena menjadi bagian tim pemenangan SBY. Sebab, itu sudah menjadi tugas kader untuk mendukung langkah SBY menjadi RI 1. Soal ancaman Anas yang mengaku punya bukti kuat, Hayono meminta agar suami Athiyyah Laila itu tidak berpolemik di media. Dia juga meminta kepada Anas menyerahkan data itu seluruhnya ke KPK. Biar nanti Abraham Samad cs yang membuktikan kebenaran ucapan mantan ketua umumnya itu. Jawaban serupa juga muncul dari mulutnya saat disinggung soal pernyataan Anas yang menyebut dana DP mobilnya berasal dari Bank Century. Hayono memilih menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk membuktikan pernyataan Anas. Meski demikian, dia berharap agar tuduhan itu tidak benar. “Kita serahkan semuanya kepada KPK, biarlah KPK yang menjalankan masalah itu. Saya yakin tidak benar, tetapi biarlah proses hukum yang menentukan,’’ tuturnya. Dia juga yakin SBY siap bekerjasama dengan KPK untuk memberikan klarifikasi. Malah, dia menyebut kapan saja diminta, figur sentral partainya itu pasti dengan senang hati memberikan keterangan. ’’Sebagai presiden maupun mantan presiden, beliau siap,’’ tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, usai diperiksa KPK pada Jumat (21/3), dia mengaku telah menyampaikan data baru. Isinya, soal dana kampanye Rp232 miliar pemenangan SBY sebagai presiden. Disebutkan, ada dana masuk yang ditulis atas nama orang lain. Menurutnya, dana tersebut mencurigakan sehingga perlu disamarkan. Kuasa hukumnya, Firman Wijaya menambahkan, dugaan KPK bahwa Anas menerima Toyota Harrier dari proyek Hambalang juga ada campur tangan SBY. Sebab, uang muka pembelian dari sang Presiden Indonesia. Dia tidak membantah atau membenarkan saat ditanya apakah uang itu terkait dengan kasus Century. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengaku baru tahu kalau Anas melaporkan SBY atas pembelian Harrier. Dia mengaku informasi itu tentu menarik kalau memang berdiri di atas fakta. \"Saya baru tahu sekarang ini, menarik dan akan saya cek ke satgasnya untuk kebenaran materiil,\" katanya melalui pesan singkat. Biasanya, KPK memang tidak cuek terhadap berbagai laporan yang masuk. Lembaga pimpinan Abraham Samad itu akan memvalidasi setiap informasi yang masuk untuk mencari nilai kebenarannya. Sudah banyak penyelidikan baru yang dibuka karena muncul informasi tambahan. Sementara, Jubir KPK Johan Budi SP memastikan pihaknya tidak menelan mentah-mentah pernyataan Anas. Tim akan mendalami pengakuan itu untuk mendapatkan nilai kebenaran. Caranya, akan mencari fakta-fakta pendukung sebelum menyimpulkan benar tidaknya pernyataan Anas. ’’Setiap informasi atau data yang disampaikan tersangka akan didalami penyidik,’’ terangnya. (dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: