Kuliner Cirebon Legendaris: Sejarah Nasi Jamblang Mang Dul Sang Pelopor
Suasana pelanggan memilih menu makanan di Warung Nasi Jamblang Mang Dul Cirebon.-Dok. Radar Cirebon-
RADARCIREBON.COM - Cirebon, kota yang terletak di pesisir utara Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu surga kuliner Nusantara.
Di antara beragam kuliner khasnya, Nasi Jamblang menjadi primadona yang tak lekang oleh waktu.
Salah satu nama besar yang tak bisa dipisahkan dari sejarah Nasi Jamblang adalah Mang Dul, sang pelopor yang berjasa memopulerkan makanan tradisional ini hingga dikenal luas.
Asal-usul Nasi Jamblang
Nama "Jamblang" berasal dari sebuah desa di Kabupaten Cirebon, tempat asal makanan ini. Kuliner ini pada awalnya dibuat sebagai bekal bagi para pekerja dan pelaut pada masa penjajahan Belanda.
Karakteristik utama Nasi Jamblang adalah pembungkus nasinya yang menggunakan daun jati.
BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap 2 Diperpanjang Sampai Awal 2025, Segera!
BACA JUGA:Kecelakaan di Tanjakan Belawa Cirebon, Bocah Usia 7 Tahun Meninggal Dunia
Daun ini bukan sekadar hiasan, tetapi memiliki fungsi penting untuk menjaga aroma dan kesegaran nasi, bahkan dalam kondisi suhu panas.
Nasi Jamblang menjadi unik karena penyajiannya yang sederhana namun kaya akan pilihan lauk. Mulai dari semur daging, tahu goreng, sambal goreng, hingga paru goreng, semuanya bisa dipilih sesuai selera.
Mang Dul: Sang Pelopor yang Menginspirasi
Mang Dul adalah sosok legendaris dalam sejarah Nasi Jamblang. Nama aslinya adalah Durazak. Kemudian pelanggannya lebih akrab dengan panggilan Mang Dul atau Pak Dul.
Durazak memulai usahanya sejak tahun 1970-an di kawasan pinggir jalan dengan konsep warung sederhana.
Warungnya dulu masih berpindah-pindah. Belum punya tempat khusus. Hingga akhirnya menetap untuk berjualan di perempatan Gunungsari Kota Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: