Data Tunggal Sosial Ekonomi Akan Jadi Acuan Pemerintah untuk Salurkan Bansos

Data Tunggal Sosial Ekonomi Akan Jadi Acuan Pemerintah untuk Salurkan Bansos

Bansos PKH, BPNT dan BLT. Ilustrasi foto:-Tangkapan layar-

SIDOARJO, RADARCIREBON.COM - Dalam rangka merampingkan data penerima manfaat program pemerintah, kedepan akan ada data tunggal sosial ekonomi yang dijadikan cuan baru.

Data ini akan dipakai oleh seluruh kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah guna menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan program pemberdayaan agar lebih tepat sasaran.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sosial Saefullah Yusuf dalam keterangan resminya, Kamis 9 Januari 2025 kemarin.

"Data tunggal sosial ekonomi baru diintegrasikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto."

BACA JUGA:Rencana Perjalanan Haji 2025 Sudah Terbit, 2 Mei Jamaah Mulai Terbang ke Tanah Suci

BACA JUGA:Dedi-Erwan Ditetapkan Sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jabar, Bey Machmudin: Sejahterakan Warga

BACA JUGA:Direkrut Persib, Gervane Kastaneer Berambisi Bawa Maung Bandung Back to Back Champions

"Data ini akan menjadi acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Untuk pertama kali, Indonesia memiliki satu data atau data tunggal," katanya.

Diakui, sejumlah kementerian dan lembaga memiliki data masing-masing. Tiap data punya parameter sendiri, sehingga membuat rancu pada pelaksanaan teknis.

Oleh sebab itu, data tunggal sosial ekonomi akan menjadi satu-satunya data bagi kementerian, lembaga, dan pemda. 

"Atas arahan presiden, data kita akan dilebur dengan data kementerian/lembaga, maka ke depan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tidak ada lagi, yang ada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional," ujar dia.

BACA JUGA:Kerusakan Mobil Akibat Terkena Cairan Kimia Bisa Ditanggung Asuransi

BACA JUGA:Okupansi Metland Hotel Cirebon Tetap Tumbuh di 2024

Saat ini, lanjut pria yang akrab disapa Gus Ipul ini, bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) telah ditugaskan untuk memadankan data tersebut untuk diolah agar lebih akurat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase