Siswa dan Orangatua Protes ke SMAN 7 Kota Cirebon, Menuntut Tanggung Jawab Pihak Sekolah

Siswa SMAN 7 Kota Cirebon protes dan menuntut tanggung jawan pihak sekolah lantaran gagal mendaftar SNBP 2025, Senin, 3 Februari 2025.-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Ratusan siswa-siswi kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon bersama orang tua mereka menggelar aksi protes di halaman sekolah, Senin (3/2/2025).
Mereka menyampaikan kekecewaan terhadap pihak sekolah yang diduga gagal menyelesaikan pendaftaran akun sekolah untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Aksi protes para siswa-siswi tersebut berlangsung sejak Senin pagi (3/2/2025) di halaman sekolah. Kemudian pihak sekolah bersama KCD mengadakan audiensi dengan para siswa di gedung aula sekolah.
Namun, hingga pukul 10.30 WIB, belum ada solusi yang diberikan, sehingga para siswa masih tertahan di halaman sekolah menunggu kepastian dari pihak sekolah.
BACA JUGA:Stadion Bima Disewakan, Ilegal: DPRD Akan Panggil Pejabat dan Pengelola
BACA JUGA:Pengaruhnya ke Tulang, Mata, Otak: Ini Dia 5 Manfaat Kacang Mete untuk Kesehatan
"Pertemuan tadi tidak menghasilkan solusi apapun yang kita dapat. Tadi jawaban pihak sekolah hanya muter-muter saja tidak ada pertanggung jawaban terkait kita tidak bisa SNPMB. Dan yang kita inginkan itu kalau kita memang harus ikut UTBK harus dapat kompensasi, karena ini memang kesalahan dari pihak sekolah," ungkap Ichi siswi kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon kepada Radarcirebon.com.
Dijelaskan Ichi, pihak SMAN 7 Kota Cirebon juga masih menarik uang SPP kepada siswa.
"Kita sekolah di SMAN7 ini bayar uang gedung dan SPP. Sedangkan di sekolah negeri lain sudah tidak ada bayar SPP. Di sekolah ini bayar SPP sebesar Rp250 ribu perbulan. Dan masih banyak pungutan liar lainnya seperti siswa diwajibkan membeli buka LKS yang harganya lebih mahal daripada beli di online,"jelasnya.
Siswi lainnya, Hanifah menyoroti dana bantuan PIP dipangkas oleh pihak sekolah.
BACA JUGA:Imron Yakin Dilantik Februari, Begini Tanggapannya Soal Sengketa Pilkada Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:Menpora Jelaskan Update Naturalisasi Ole Romeny, Hari ini Akan Ada Perkembangan di DPR
"Sebelumnya kami itu dapat dana bantuan PIP, tapi kalau di SMAN7 ini yang mengambil pencairan PIP itu pihak sekolah bukan siswanya langsung. Ironisnya dana PIP siswa itu dipotong sebesar Rp250 ribu oleh pihak sekolah dan komite sekolah dengan alasan untuk melunasi year book. Kami siswa di sini hanya ingin kejelasan dan transparansi saja dugaan korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah," ujarnya.
Di tempat yang sama salah satu orang tua siswa, Aris kepada Radar Cirebon.Com mengungkapkan, kegagalan pendaftaran akun sekolah membuat masa depan anak-anak mereka menjadi tidak pasti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: