Bahlil Lahadalia Sebut Pensiun Dini PLTU Bertahap, PLTU Cirebon 1 Perdana

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. -Beritasatu.com-
RADARCIREBON.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadilia menyebut bahwa rencana pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tetap dilaksanakan secara bertahap.
Perdana yang akan dilakukan adalah PLTU Cirebon 1 dengan kapasita 660 megawatt (MW).
Proses pensiun dini tersebut dilakukan bertahap karena faktor keterbatasan biaya.
Dia menyadari, saat ini Indonesia sedang didorong untuk menjalankan Paris Agreement. Padahal, penggagas dari konsensus tersebut yakni Amerika Serikat sudah mengundurkan diri.
BACA JUGA:Hakim Tolak Gugatan Luthfi, Imron Langsung Pose 4 Jari di Depan Gedung MK
BACA JUGA:Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi Sukses Jalani Sidang Promosi Doktor di IPDN Jakarta
"Kita lagi sedang didorong menjalankan konsensus Paris Agrement dengan memakai energi baru terbarukan," kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta.
Menurut Bahlil, pensiun dini PLTU tetap dilakukan dengan syarat 2 hal. Pertama ada investor dan kedua ada pengganti.
"Jangan maksa negara kita mempensiunkan diri semua, tapi omom-omom, uangnya nggak ada," tegasnya.
Pada prinsipnya, kata Bahlil, Indonesia setuju dengan net zero emission. Tetapi juga harus melihat perkembangan global.
BACA JUGA:Dukungan Rudiana - Yoga Menguat di Bursa Kandidat ketua DPC PDIP
BACA JUGA:Gugatan Pilkada Kabupaten Cirebon Ditolak MK: Luthfi Kalah, Imron Menang
"Kita punya energi bersih terdiri dari gas, solar panel, angin, panas bumi dan air. Tapi investasi yang cepat adalah PLTG. 1 tahun 4 bulan sudah bisa beroperasi," katanya.
Masalahnya, konversi ke PLTG tidaklah murah. Pemerintah tentu tidak akan sanggup membiayai kemahalan yang ditimbulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: