Efisiensi Anggaran, Sejumlah Beasiswa Pendidikan Terancam Dipangkas, Termasuk KIP K

Efisiensi Anggaran, Sejumlah Beasiswa Pendidikan Terancam Dipangkas, Termasuk KIP K

Ilustrasi beasiswa.--

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Efisiensi yang dilakukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengancam pemangkan pada alokasi anggaran beasiswa.

Sejumlah beasiswa yang mengalami dampak efisiensi anggaran, antara lain Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), Beasiswa Kerja Sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.

"Beasiswa KIP K awalnya memiliki pagu Rp 14,698 triliun, tetapi terkena efisiensi sebesar Rp 1,31 triliun atau 9 persen. Kami mengusulkan agar pagu tetap seperti semula, karena ini termasuk kategori yang tidak seharusnya terkena efisiensi," ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu 12 Februari 2025.

BACA JUGA:Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia Jadi Runner Up di Amputee Football Asian Championship 2025

BACA JUGA:Berusia Lebih Seabad, Pj Gubernur Jabar Berharap NU Terus Jaga Tradisi dan Moderasi Beragama

BACA JUGA:Agar Transparan, Sekolah Wajib Umumkan Siswa Penerima PIP

Tidak hanya KIP Kuliah, program BPI dan beasiswa Adik juga mengalami pemotongan sebesar 10 persen, dari pagu awal masing-masing Rp 194 miliar dan Rp 213 miliar.

Sementara itu, beasiswa KNB serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan menghadapi pemangkasan lebih besar, yakni 25 persen, dari pagu awal masing-masing Rp 85 miliar dan Rp 236 miliar.

Komponen anggaran lainnya yang terdampak mencakup tunjangan dosen non-PNS, yang mengalami efisiensi 25 persen dari total Rp 2,7 triliun. Namun, Satryo memastikan bahwa gaji dan tunjangan pegawai tetap aman tanpa pemotongan.

Satryo menegaskan anggaran pendidikan, khususnya beasiswa dan tunjangan dosen, tidak seharusnya mengalami efisiensi anggaran.

BACA JUGA:Deal! Presiden Prabowo dan Erdogan Sepakati 13 Perjanjian Kerja Sama Strategis, Berikut Rinciannya

BACA JUGA:Menteri Kesehatan Ungkap Penyebab Biaya Kesehatan di Indonesia Tinggi

"Kami mengusulkan agar pemotongan di sektor ini menjadi 0 persen, karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang krusial," tegasnya.

Pihaknya meminta Komisi X DPR RI memasukkan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN sebesar Rp 2,5 triliun ke dalam rencana anggaran tambahan, mengingat sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

"Kami mengusulkan agar pagu tetap di angka Rp 31,645 triliun untuk gaji, tunjangan, dan beasiswa," jelasnya.

Secara keseluruhan, Kementerian Keuangan mengajukan efisiensi anggaran Kemendiktisaintek sebesar Rp 14,3 triliun.

BACA JUGA:Selamat! UNJANI Berhasil Raih Predikat Unggul dari BAN-PT

BACA JUGA:Bantuan PIP Termin I 2025 Sudah Bisa Dicarikan, Begini Cara Mengeceknya

Namun, Satryo mengupayakan agar pemotongan hanya Rp 6,78 triliun guna memastikan kelancaran berbagai program pendidikan.

"Saya berharap Komisi X DPR RI dapat memperjuangkan agar efisiensi anggaran tidak mencapai Rp 14,3 triliun, tetapi hanya Rp 6,78 triliun," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase