Nelayan Lebih Memilih Melaut
KANDANGHAUR – Rawan golput tidak hanya menimpa para pedagang pasar, tapi juga kalangan nelayan. Hal itu seiring membaiknya kondisi cuaca di perairan Laut Jawa sekaligus hasil tangkapan melimpah. Kondisi itu diperkirakan berlangsung sampai beberapa bulan kedepan. Sehingga para nelayan lebih memilih untuk melaut daripada mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pada hari Pemilu 2014, 9 April mendatang. Sebab jika tidak melaut, nelayan tidak akan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Hasil tangkapan ikannya lagi bagus. Kalau gak pergi melaut ya sayang. Siapa yang mau ngasih makan anak istri,” kata Misjan (40), nelayan asal Desa Bugel Kecamatan Patrol kepada Radar, kemarin. Menurut Misjan, nelayan yang sudah melaut biasanya baru pulang saat terang bulan karena saat itu jumlah ikan yang bisa ditangkap mulai menurun. Sementara pada 9 April nanti, kemungkinan belum terang bulan jadi nelayan belum akan pulang. Sekretaris KUD Mina Bahari Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, H Royani SE membenarkan saat ini hasil tangkapan ikan nelayan cukup melimpah. Kondisi itu mendorong mereka untuk terus melaut sehingga kemungkinan besar absen pada hari H pencoblosan. “Kalau sudah di laut, tidak mungkin mendadak pulang untuk mencoblos. Kecuali kalau ada aturan sebelum pemilu tidak boleh melaut. Tapi itu juga tentu tak mungkin, karena mereka juga mau mencari nafkah untuk keluarganya,” ujar Royani. Selain sibuk dengan pekerjaannya, alasan keengganan nelayan untuk menyalurkan hak suaranya juga bisa disebabkan karena belum ada caleg yang benar-benar membela kepentingan nelayan. Ditambah lagi, sosialisasi Pemilu terhadap kalangan nelayan sangat minim atau bahkan tidak ada. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: