Selain Biro Perjalanan Wisata, Benarkah Study Tour Juga Jadi Ladang Cari Cuan Pihak Sekolah?

Ilustrasi kegiatan Study Tour.-Andre Mahardika -RADARCIREBON.COM
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Tak hanya biro perjalanan wisata, study tour dapat dijadikan ladang cuan bagi panitia sekolah yang mengadakannya.
Pasalnya, sejumlah fakta didapat dari beberapa penyedia jasa perjalanan wisata di Kuningan dan Cirebon.
Bukan hal mustahil, budaya tersebut juga terjadi diberbagai sekolah. Bisa saja, hal diatas menjadi alasan KDM melarang study tour bagi sekolah.
BACA JUGA:Sajikan Menu Spesial, Hotel Santika Cirebon Hadirkan Program Pesisir Ramadan
BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban Selama Ramadan, Polresta Cirebon Gelar Patroli Sahur
BACA JUGA:Grage Grand Business Hotel Cirebon Tawarkan Berbuka dengan Nuansa Tempo Dulu
Diilustrasikan, sekolah A, B dan C kerap mengadakan paket wisata yang dikemas dengan berbagai tema, ada yang disebut study tour, tadabur alam, hingga outing class.
"Mau apapun namanya itu, tetap saja wisata, perjalanan keluar kota, naik bus," ucap salah satu event organizer (EO) wisata.
Ada yang menggunakan jasa biro agen wisata, tapi tak sedikit juga yang mengelola keberangkatannya secara internal sekolah.
Menariknya, jika melakukan kerja sama dengan penyedia jasa, harga paket yang dijual ke siswa justru lebih tinggi dibanding harga yang diberikan pihak EO.
BACA JUGA:Pengisian Air Jadi Aspek Penting Dalam Pelayanan Perjalanan Kereta Api
BACA JUGA:Warteg Gratis Alfamart Hadir Sepanjang Ramadan
"Pasti di-up, ya beragam, jarang yang benar-benar sama. Contohnya, satu bus itu ada free untuk guru 4 kursi, nah selebihnya kita tidak terlalu mendalaminya," ungkap EO lainnya.
"Harga yang kita sepakati, bisa saja berbeda dengan harga yang dijual panitia ke siswa," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase