Minat Menulis Siswa Tinggi

Minat Menulis Siswa Tinggi

SMAN 1 Kadugede Gelar Pelatihan Jurnalistik KADUGEDE – Pelatihan jurnalistik lanjutan digelar kembali OSIS SMAN 1 Kadugede. Kemarin (18/2), puluhan siswa yang berencana membentuk sebuah ekskul jurnalistik itu mengundang insan pers dari beberapa media. Di antara insan pers yang diundang itu yakni dari Radar Kuningan dan Metro TV. Tiga pekerja media berkesempatan hadir sebagai pembicara yaitu Agus Panther Sugiarto (Kepala Biro Radar Kuningan), Abdul Jalil Hermawan (Wartawan Metro TV) dan Deden Rijalul Umam (Wartawan Radar Kuningan). Kehadiran mereka diterima Kepala SMAN 1 Kadugede, Drs Maryanto MSi. Pemberian materi diawali oleh Abdul Jalil. Pria bertubuh subur itu mencoba membangkitkan motivasi peserta pelatihan untuk gemar menulis. Dia mengatakan, dalam bentuk apapun diharapkan seluruh peserta giat menulis. ”Baik berbentuk opini, cerpen, karya ilmiah, diari dan berbagai bentuk tulisan apapun. Silahkan adik-adik coba. Jangan berpikiran dulu bahwa tulisan tersebut untuk dipahami. Tapi justru sebaliknya, untuk memahami,” papar mantan wartawan media cetak tersebut. Gaya Jalil dalam memberikan materi begitu khas. Dengan mengajak peserta untuk tidak terlalu serius, ia membeberkan tentang jenis-jenis tulisan yang tertuang dalam sebuah media cetak. Baik itu opini, berita, tajuk rencana, sampai anekdot. Dia juga mencontohkan sebuah tulisan yang mampu meraih penghargaan Pulitzer di Amerika. Di saat kebanyakan wartawan menulis tentang prosesi pemakaman mantan Presiden John F Kennedy, peraih penghargaan tersebut malah menyoroti sebuah kebanggaan penggali makamnya. ”Di situ bisa kita lihat bahwa angel sebuah tulisan atau berita sangat penting. Seorang penulis profesional mampu menyuguhkan sebuah angel yang sangat menarik,” kata dia. Dalam menjelaskan tentang media televisi, Jalil menerangkan bahwa perbedaan antara media cetak dengan televisi, cukup tipis. Media televisi lebih menitikberatkan pada gambar dengan sedikit naskah. Agus Panther Sugiarto lebih memperdalam lagi wawasan tentang dasar-dasar jurnalistik. Dia memaparkan tentang bagaimana teknis penulisan berita serta bagaimana sebuah berita tersebut tergolong bagus. Dengan mendelegasikan kepada Jalil, para peserta diajak untuk praktek langsung menulis berita sebuah insiden kecelakaan. Dengan diberikan waktu hanya lima menit, para peserta diharuskan dapat menulis berita sebanyak satu paragraf. Berita yang dituliskan itu diwajibkan memenuhi unsur 5W+1H. Selanjutnya masuk pada materi yang disampaikan Deden Rijalul Umam. Wartawan Radar Kuningan ini memberikan materi fotografi dan foto jurnalistik. Dia menerangkan bahwa kriteria foto yang bagus ialah foto yang mampu menceritakan sebuah peristiwa. ”Foto yang bagus itu foto yang mempu menceritakan sebuah peristiwa. Meskipun belum membaca naskah berita, namun ketika pembaca melirik foto, ia dapat mengetahui arah berita tersebut. Foto yang bagus juga adalah foto yang sederhana, tidak ruwet dan tidak kehilangan momen. Momen di sini artinya ekspresi subjek foto terlihat sehingga kelihatan hidup,” paparnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: