Tabungan Emas BSI Terus Melonjak, Peluang Terbuka Lebar

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi didampingi Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menunjukkan layanan Bank Emas diantaranya BSI Emas Digital, BSI Gold dan layanan cetak emas melalui ATM Emas.-Istimewa -Radarcirebon.com
"Indonesia termasuk dalam negara top 10 produsen emas global yang memproduksi sekitar 100 ton emas pada 2020," tuturnya.
Melalui usaha bank emas, BSI dapat menangkap nilai ekonomi di seluruh rantai pasok emas, memonetisasi aset emas yang kurang produktif, dan memberikan kemudahan alternatif investasi syariah.
Upaya ini tak lepas dari misi BSI melanjutkan arahan pemerintah sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional untuk mendukung visi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang yang diproyeksikan mencapai 8% pada 2029.
BACA JUGA:Biro Perjalanan Boikot Wisata Jabar Gara-gara Study Tour, Tri Novianti: Ada Oknum yang Nikmati Cuan
Pihaknya optimistis bank emas atau usaha bulion akan memberikan daya tarik bagi para pelaku industri hulu hingga hilirisasi emas yang memberikan nilai tambah pada rantai produksi.
Sebab, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat.
“Menjadi layanan bank emas pertama di Indonesia, BSI menawarkan BSI Gold Karatase 99,99% SNI dan Sertifikat MUI. Memiliki lebih dari 110.000 agen di seluruh Indonesia, layanan bank emas juga bisa diakses di mana pun dan kapan pun melalui BYOND by BSI,” paparnya.
Lanjutnya, hingga saat ini bisnis emas BSI terus mengalami lonjakan pertumbuhan yang sangat signifikan melalui produk Gadai Emas, Cicil Emas, BSI Emas Digital dan BSI Gold.
Selama tahun 2024 total emas kelolaan BSI telah mencapai 17,5 ton dengan volume transaksi mencapai 29,7 ton.
Pada 2025, BSI akan fokus pada dua lini utama dalam bisnis bank emas yaitu penitipan emas dan perdagangan emas melalui 3 fokus layanan yaitu BSI Emas Digital, BSI Gold, dan pengembangan BSI ATM Emas untuk kemudahan cetak emas di pusat dan cabang BSI.
"BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki entitas yang menjalankan bisnis bank emas," ungkapnya.
Optimisme Anton pun tak terlepas dari jumlah nasabah BSI yang mencapai 21 juta, dengan sekitar 8 juta pengguna super app BYOND.
Saat ini, operasional perseroan pun didukung oleh jaringan kantor cabang yang mencapai 1.130 outlet.
BSI juga diperkuat oleh lebih dari 600 tenaga profesional penaksir emas, dan juga ke depan akan memiliki sekitar 50 BSI ATM Emas.
"Investasi emas bisa menjadi solusi untuk kesiapan pelunasan ibadah haji yang masa tunggunya 15-20 tahun, ini karena nilai emas terus naik tiap tahunnya," tukasnya. (apr/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: