Hati-Hati Penipuan dengan Modus Hipnotis Mengatasnamakan Pekerja Migran. Warga Kota Cirebon Jadi Korban

Hati-Hati Penipuan dengan Modus Hipnotis Mengatasnamakan Pekerja Migran. Warga Kota Cirebon Jadi Korban

Ilustrasi Penipuan-ilustrasi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap modus penipuan baru yang mengatasnamakan pekerja migran yang ingin cuti dari luar negeri.

Para pelaku penipu ini menggunakan teknik hipnotis untuk mengelabui korban agar menyerahkan sejumlah uang dengan alasan membantu kepulangan pekerja migran ke Indonesia.

Modus para pelaku ini biasanya dimulai dengan seseorang yang mengaku sebagai pekerja migran atau kerabatnya yang meminta bantuan dana untuk biaya tiket pulang, administrasi, atau pajak tertentu.

Para pelaku sering kali berkomunikasi melalui telepon atau langsung mendatangi calon korban, menggunakan teknik sugesti atau hipnotis agar korban menurut dan tanpa sadar mentransfer uang atau memberikan barang berharga.

BACA JUGA:Cerita Unik MBG di Kuningan, Dari Saling Tukar Hingga Disimpan Untuk Sahur

Ikhwan Jums warga Jl Siliwangi, Kota Cirebon kepada RadarCirebon.Com mengaku kehilangan Rp1,5 juta setelah tersadar dari pengaruh hipnotis.

"Saya tiba-tiba mentransfer uang tanpa berpikir panjang. Setelah sadar, saya baru menyadari bahwa itu adalah penipuan," ujarnya, Sabtu (8/3/2025).

Dijelaskan Dia, pelaku mengaku sebagai agen pekerja migran di Taiwan dan meminta dirinya (Jums) mentransfer sejumlah uang untuk kepulangan tenaga kerja.

"Sabtu dinihari (8/3/2025) sekitar pukul 00.15 WIB, Saya menerima pesan WhatsApp dari pelaku mengaku bernama Tri. Dia (pelaku) bilangnya ingin pulang dari Taiwan namun mengalami kendala administrasi. Lalu dia minta ke saya mentransfer uang sebesar Rp7,5 juta untuk biaya kepulangan. Engga tahu kenapa, saya langsung melalui transfer ke dia sebesar Rp1,5 juta. Beberapa menit setelah transfer, saya tersadar bahwa saya sudah tertipu terkena hipnotis,"jelasnya.

BACA JUGA: Program MBG di Kuningan Tetap Berjalan Selama Bulan Ramadan

Korban (Ikhwan Jums) menyebutkan, dirinya akan membuat laporan resmi kepolisian terkait kasus yang dialaminya.

"Belum bikin laporan ke Polisi. Tapi rencana untuk melapor sih ada,"sebutnya.

Jums mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya terhadap permintaan uang dari orang yang tidak dikenal, terutama yang meminta dengan alasan mendesak.

"Jika menerima telepon atau didatangi orang asing dengan modus serupa, segera konfirmasi ke pihak keluarga atau pihak berwenang sebelum mengambil tindakan. Bagi siapa pun yang merasa menjadi korban penipuan semacam ini, segera laporkan ke kantor polisi terdekat agar dapat ditindaklanjuti dan mencegah korban lainnya. Tetap waspada dan jangan mudah terpengaruh,"pungkas. (rdh)

BACA JUGA: Edo Minta Kesadaran Semua Pihak Merawat Drainase

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: