730 Triliun Dikelola dengan Baik, Maka Pendidikan Indonesia Dahsyat

Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Atip Latipulhayat SH LLM PhD disela sela kunjungan ke TKIT SDIT SMPIT Al Hikmah Kota Cirebon, Rabu (19/3) di Komplek pendidikan Persis Kota Cirebon. -Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Asta cita program presiden adalah penguatan literasi dan penguatan numerasi. Hal ini dikatakan, Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Atip Latipulhayat SH LLM PhD disela sela kunjungan ke TKIT SDIT SMPIT Al Hikmah Kota Cirebon, Rabu (19/3) di Komplek pendidikan Persis Kota Cirebon.
Menurut Atip, Ini sangat relevan karena ini SD Islam, penguatan akhlakul karimah mengapa ini menjadi program pemerintah, karena tujuan fundamental adalah membentuk insan dan bertakwa kepada Allah, dan itu tujuan fundamental. “Ini untuk menghasilkan pribadi yang berkarakter. Karena ahlakul karimah itu ada pertanggung jawaban kepada Allah SWT,” ujar Atip.
Atip membeberkan, Porsi anggaran terbesar APBN itu untuk pendidikan, Rp730 triliun untuk pendidikan termasuk ke Kota Cirebon melalui dana alokasi khusus. Ini menunjukkan pendidikan memerlukan biaya yang besar. “Hampir semua negara maju budget pendidikan sangat tinggi,” tandasnya.
Atip menegaskan, Sebetulnya 20 persen itu sekarang kurangnya untuk pendidikan, termasuk pemerintah daerah sekurang-kurangnya mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan.
BACA JUGA:Manfaatkan Indibiz, SMK Swadaya PUI Cilimus Kuningan Wujudkan Digitalisasi Sekolah
Menurut Atip, Persis salah satu pilar negeri ini, 10 tahun setelah kemerdekaan, Persis mendirikan sekolah Pendis, 13 tahun setelah kemerdekaan mendirikan pesantren. Dan Tokoh yang punya peran salah satunya adalah M Natsir.
Pendidikan itu perlu biaya. Jepang ketika luluh lantak setelah perang dunia II, kaisar Jepang saat itu pusing dan saat itu minta mengecek masih ada berapa guru. Dan guru menjadi motor kemajuan Jepang pada saat itu. Seandainya 730 triliun dikelola maksimal pendidikan maka pendidikan sangat dahsyat.
Kepala SDIT Al Hikmah, Andri Fanthosa MPd mengatakan, kegiatan ini kunjungan wamen dalam rangka kajian isu pendidikan, program pendidikan seperti RPP hingga PPDB.
Menurut Andri, Pendidikan dan pengajaran tidak berubah sebatas pemikiran atau kecerdasan. Harapan kami masukan masukan wamen bisa kita laksanakan di Sekolah TK SD dan SMP.
Ketua PD Persis Kota Cirebon, Ust Tatang Noor Saefulloh mengaku bahagia Al Hikmah kedatangan seorang wakil menteri pendidikan dasar dan menengah. Sebenarnya kami tidak bermimpi, tapi taqdir menghadirkan Wamen Pendidikan dasar dan menengah. Persis memiliki sekolah TK, SD dan SMP. Kami ingin mencetak siswa berkarakter ahlakul karimah. Disini ada gedunh 3 lantai, lantai 1 untuk TK dan perkantoran, lantai 2 SD dan lantai 3 SMP. “Kunjungan wamen Insyaallah Al Hikmah kedepan bisa terus berkembang,” ujarnya.
BACA JUGA:Mudik Sebentar Lagi, Polres Cirebon Kota Pastikan Siap Gelar Operasi Ketupat Lodaya 2025
Kepala SMPIT Al Hikmah, Hermin menambahkan, menurut menteri pendidikana lebih ke pendekatan learning dan kurikulum masih melanjutkan sebelumnya.
“PPDB masih nunggu SK walikota seperti apa sistemnya,” kata Hermin. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: