Direksi Umbar Alasan Baru
*Janji Rekrutmen Pegawai Tak Kunjung Ditepati WALED- Direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled, tak menepati janjinya kepada calon karyawan yang sudah mengikuti tes saringan masuk. Padahal, para calon karyawan ini sudah menunggu satu tahun lebih untuk mendapat kejelasan atas hasil tes dan tahapan yang sudah ditempuh. “Kami belum membutuhkan pegawai baru. Adanya gedung baru, tidak menambah jumlah tempat tidur pasien,” ujar Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Ali Mugayat, kepada Radar, Rabu (2/4). Ali mengakui, direksi sebelumnya memang menjanjikan rekrutmen akan dilanjutkan setelah selesainya pembangunan gedung baru. Dia berkilah, gedung baru hanya menggantikan fungsi dari bangunan yang sudah ada. Tak adanya penambahan kamar perawatan, menyebabkan RSUD Waled tak membutuhkan karyawan baru. “Kami mengalami perubahan anggaran dan rencana pembangunan gedung. Dari anggaran yang telah direncanakan Rp118 miliar, yang turun hanya sekitar Rp74 miliar. Sehingga gedung yang dibutuhkan ternyata belum terbangun. Andai saja bantuan dari APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten Cirebon turun sesuai rencana, tentu akan menambahkan kapasitas, sehingga akan menambah pegawai baru,” jelasnya. Terkait adanya rencana pencairan bantuan sebesar Rp15 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat, Ali membenarkannya. Namun, direksi lagi-lagi tidak bisa menjanjikan akan melanjutkan proses rekrutmen karena dana tersebut sudah dialokasikan untuk pengadaan alat kesehatan. Padahal, kata Ali, alat kesehatan tak terlalu penting untuk RSUD Waled. Sebab, alat yang ada saat ini sudah cukup. Kalaupun ada pengadaan baru, direksi justru kebingungan untuk menyimpan alat-alat tersebut. “Nanti simpan di mana? Kami juga bingung. Kami sedang meminta agar bantuan dialihkan untuk fisik saja. Kami perlu satu gedung lagi untuk kelas tiga. Nah, kalau gedung yang satu ini jadi, kapasitas akan bertambah hingga 100 tempat tidur dan tentunya diperlukan karyawan baru,” bebernya. Seandainya diizinkan untuk mengubah penggunaan anggaran, Ali memprediksi, Oktober pembangunan sudah selesai dan direksi bisa melanjutkan rekrutmen yang tertunda. Ali menambahkan, sebenarnya direksi tidak ingkar janji kepada calon karyawan. Sebab, ketika pelaksanaan tes, dirinya pernah menyampaikan bahwa rekrutmen ini hanya digunakan untuk bank data. “Saya sudah ngomong, jadi para calon karyawan ini tidak langsung diterima. Kalau kita butuhkan pegawai baru, nanti kita panggil calon pegawai yang telah dites tersebut,” kilahnya. Di tempat terpisah, salah satu orang tua calon karyawan RSUD Waled yang enggan diungkapkan identitasnya, menyayangkan sikap direksi yang menggantung nasib calon pegawai. “Harusnya RSUD Waled nggak boleh gitu. Kalau gitu sih sama saja gantungin para calon pegawai. Mereka kan ingin bekerja di RSUD Waled, sekarang mereka nunggu kabar yang nggak jelas,” tuturnya. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON INGKAR JANJI. Gedung baru RSUD Waled yang baru saja selesai dibangun, belum lama ini. Calon karyawan RSUD Waled kecewa direksi ingkar janji terhadap proses rekrutmen. GRAFIS KRONOLOGIS REKRUTMEN PEGAWAI - Maret 2013, RSUD Waled membuka rekrutmen calon pegawai untuk perawat, bidan dan tenaga sekuriti. - April 2013, dilakukan testing hanya untuk calon perawat. Untuk bidan dan sekutiriti belum dilakukan tes. - Oktober 2013, calon perawat menanyakan kejelasan proses rekrutmen lantaran tak ada pengumuman setelah tes. - Desember 2013, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPRD, direksi menjanjikan rekrutmen dilanjutkan setelah pembangunan gedung baru selesai. - April 2014, pembangunan gedung selesai, namun rekrutmen tak dilanjutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: