Warung Dadakan Pinggir Jalan Pantura Kota Cirebon Menjamur, Lokasi Favorit Pemudik untuk Istirahat

Warung Dadakan Pinggir Jalan Pantura Kota Cirebon Menjamur, Lokasi Favorit Pemudik untuk Istirahat

Pedagang musiman menjamur di jalur Pantura Kota Cirebon semenjak ramainya arus mudik, Sabtu 29 Maret 2025.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Musim mudik tidak hanya membawa kebahagiaan bagi para perantau yang pulang ke kampung halaman, tetapi juga menjadi ladang rezeki bagi para pedagang musiman di Kota Cirebon.

Salah satunya adalah Yani, seorang pedagang mie ayam ceker yang setiap tahun selalu membuka warung dadakan di bahu Jalan Brigjen Darsono, Bypass, Kota Cirebon.

Jalan tersebut menjadi jalur utama pemudik yang melintas di jalur Pantura Kota Cirebon.

Warung sederhana milik Yani yang hanya beratapkan tenda dan beralas terpal plastik.

BACA JUGA:Mudah dan Aman! Kirim THR Lebih Praktis Lewat BRImo

BACA JUGA:5 Fitur Unggulan Lenovo ThinkPad P1 Gen 7:Mobile Workstation Inovatif untuk Bisnis Multi Industri di Indonesia

BACA JUGA:Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium dengan Desain 3D Cat Eye dan Kamera di Bawah Layar Pertama di Dunia

Tempat seperti ini, justru menjadi lokasi favorit bagi para pemudik yang ingin mengisi perut dan melepas lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

Sejak arus mudik dimulai, Yani mengaku bisa menjual lebih dari 50 mangkuk mie ayam dalam sehari.

Dengan cekatan, Yani bersama saudaranya menyajikan mie ayam ceker yang menjadi andalan warungnya.

Aroma kuah hangat dan bumbu khas buatan Yani selalu menggoda para pemudik yang kebetulan melintas.

Meski hanya warung sederhana, rasa mie ayam buatannya tak kalah dengan yang dijual di rumah makan besar.

BACA JUGA:Kapolresta Cirebon Bagikan Minuman Herbal ke Pemudik, Cegah Masuk Angin dan Agar Tetap Fit

BACA JUGA:UPZ Masjid At-Taqwa Kota Cirebon Ajak Puluhan Anak Yatim Belanja Baju Lebaran

BACA JUGA:Diduga Mengantuk, 3 Kendaraan Kecelakaan di Tol Cipali, Tabrak Beton Tengah saat One Way

Alhamdulillah, setiap musim mudik selalu ada rezeki lebih. Saya memang sengaja buka warung di sini karena banyak pemudik yang singgah buat makan atau sekadar istirahat,” ujar Yani sambil sibuk melayani pembeli, Sabtu 29 Maret 2025.

Yani menuturkan, warung mie ayamnya buka sejak pagi, tutup saat malam menjelang.

"Kalau buka pukul 06.00 WIB dan tutup malam sekitar pukul 22.00 WIB. Setiap setelah waktu berbuka puasa banyak pemudik yang datang tidak hanya untuk makan, tetapi juga untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.”

“Kadang ada yang setelah makan, langsung rebahan di terpal sebentar sebelum lanjut jalan. Saya biarin saja, namanya juga orang capek mudik," tuturnya.

Menurut Yani, harga mie ayam permangkuknya hanya Rp20 ribu.

"Harganya murah kok cuma Rp20 ribu per mangkuk, mie ayam ceker porsinya cukup besar, lengkap dengan suwiran ayam dan ceker yang empuk,"ucapnya.

BACA JUGA:Berburu Ketupat di Jalan Siliwangi Kuningan, Pedagang dan Pembeli Terus Berdatangan

BACA JUGA:Tips Mudik Pertama Bareng Si Kecil, Bikin Perjalanan Makin Aman dan Praktis

Yani mengaku perharinya bisa menjual mie ayam cekernya sebanyak 50 mangkuk.

“Kadang lebih kalau pas arus mudik lagi padat. Pokoknya selama mudik, dagangan saya Alhamdulillah selalu laris,” tuturnya.

Dikatakan Yani, rezeki yang diperolehnya selama musim mudik cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan menjadi tabungan tambahan untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

“Nanti kalau arus mudik sudah selesai, saya pindah ke jalur arah Jakarta (seberang). Soalnya pemudik yang pulang juga butuh makan dan istirahat,” katanya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase