Mabes Minta Pantau Polisi Tak Netral

Mabes Minta Pantau Polisi Tak Netral

JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia belum menemukan adanya oknum polisi yang diduga terlibat dalam politik praktis selama menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. “Sampai hari ini memang belum ada. Justru kami meminta bantuan kepada masyarakat dan media untuk memantau,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Ia memastikan, selama berlangsungnya kampanye hingga hari pencoblosan pihaknya akan netral dan tidak mengintervensi pihak manapun untuk memberi dukungan. Sebab, menurutnya, polisi tidak boleh terlibat dalam politik praktis sebagaimana ketentuan pasal 28 UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. “Sudah menjadi komitmen insitusi, polisi tidak memilih dan dipilih serta terlibat di dalam politik praktis,” katanya memastikan. Karena itu, Boy meminta masyarakat berperan aktif untuk membantu mengawasi kinerja kepolisian. Ia juga meminta masyarakat tidak segan untuk melaporkan oknum polisi bila kedapatan terjun dalam politik praktis. “Realisasi di lapangan, kita memang meminta masukan. Apabila ada pihak-pihak kita tidak komitmen, akan ditindak secara tegas. Tetapi kami sampaikan memang belum ada pihak-pihak dari kepolisian yang tidak netral,” jelasnya. Terpisah, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane meyakini institusi Polri dalam pemilu kali ini lebih netral lantaran tidak lagi memiliki utang budi kepada siapapun. Berbeda dengan Pemilu 2009 lalu, dimana Polri mendapat tekanan psikologis dari partai politik penguasa sehingga dalam Pemilu tersebut banyak pihak yang meragukan kenetralan aparat kepolisian. “Saat ini Polri tidak memiliki utang budi pada penguasa, beda dengan tahun 2004, dimana ada kesulitan secara psikologis. Sehingga sulit menghindari intervensi dari partai politik tertentu,” katanya ketika dikonfirmasi kemarin. Oleh karena itu, ia memastikan pada pelaksanaan Pemilu pada 9 April mendatang, tidak ada lagi polisi yang tidak netral. “Saya yakin Polri bisa netral karena tidak memiliki beban psikologi seperti yang terjadi pada Pemilu 2004,” pungkasnya. (ydh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: