Peserta Aksi Unjuk Rasa Jalan Rusak Tantang Prabowo dan Dedi Mulyadi Datang ke Cirebon Timur

Peserta aksi unjuk rasa jalan rusak di Cirebon Timur, Qorib Magelung Sakti saat berorasi, Sabtu 12 April 2025.-Hasil tangkapan layar-
"Ini murni aksi peduli masyarakat. Dulu pernah dijanjikan akan diperbaiki pada 2022 oleh Bupati, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi,” sebutnya lantang.
Dade menjelaskan bahwa jalan rusak tersebut bukan jalan biasa, tapi akses utama menuju rumah sakit, sekolah, dan pasar tradisional.
"Kondisi jalan berlubang besar dan berlumpur bukan hanya menyulitkan mobilitas, tetapi juga membahayakan keselamatan warga terutama pengendara."
"Kalau pemerintah tidak sanggup kelola APBD, dan juga tidak sanggup melobi pusat, berarti pemerintah gagal. Hari ini kita turun karena janji tinggal janji," jelasnya.
Menurut Dade, meski Pemerintah Kabupaten Cirebon mengklaim telah mengusulkan anggaran, nyatanya pagu dari pusat justru dipotong.
"Hal ini menunjukkan lemahnya daya tawar dan keseriusan pemerintah daerah dalam mengurus kebutuhan dasar masyarakatnya," ucapnya.
BACA JUGA:Akun Instagram Ridwan Kamil Kembali Normal, Cek Postingan Terbaru
Dede juga mengatakan, mengapa dalam aksi tersebut warga juga menggelar potong tumpeng dan mandi air kubangan.
"Ini tidak lain sebagai sarkasme terhadap perayaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-543 yang jatuh di bulan April ini."
"Pemerintah Kabupaten Cirebon saat ini punya slogan mentereng, tapi bagi kami Cirebon Timur tetap gupak (kotor). Kalau jalan tetap seperti ini, mana buktinya Cirebon mentereng?,” katanya.
Kemudian, Dede melanjutkan, bahwa warga tidak menuntut pengurugan atau tambal sulam.
Yang mereka minta adalah betonisasi, karena jalan-jalan tersebut menanggung beban berat dan vital bagi kehidupan warga.
“Kami ingin kualitas jalan yang layak. Bukan solusi setengah hati. Betonisasi adalah kebutuhan, bukan kemewahan,” pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase