Pulang Pergi ke Sekolah Harus Menyebrangi Sungai, Pelajar di Kuningan Minta Dibangun Jembatan

Sejumlah pejajar dibantu aparat TNI dan Polri menyebrangi sungai saat berangkat ke sekolah, karena tidak ada jembatan penghubung antara Desa Cipakem Kecamatan Maleber dan Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-RADARCIREBON.COM
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Mental para pelajar di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan ini patut diacungi sepuluh jempol.
Pasalnya, semangat yang tinggi untuk belajar ini mampu mengalahkan rasa takut dari kerasnya alam.
Setiap hari, para pelajar ini harus menyebrangi sungai Sirigading untuk menuju sekolah tempat mereka menimba ilmu.
Sebab, akses jalan penghubung terdekat antara Desa Cipakem, Kecamatan Maleber dan Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan hanya dengan menyebrangi sungai.
BACA JUGA:Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028
BACA JUGA:Petani di Perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Indramayu Minta Dibangun Jalan Usaha Tani dan Jembatan
Bagi sebagian orang, menyebrangi sungai dengan jalan kaki langsung mungkin hal yang jarang dilakukan. Namun, hal itu menjadi rutinitas sebagian pelajar untuk berangkat dan pulang Sekolah.
"Aktivitas nyebrang dari rumah ke sekolah tiap hari. Karena harus sekolah dan tidak ada jalan lain lagi, sebenarnya ada tapi muter jauh," Alika, pelajar SMP Negeri Ciniru, kepada radarcirebon.com Senin 14 April 2025.
Dia dan teman-temannya, terpaksa harus menyebrang sungai lantaran tidak ada akses jalan lagi yang lebih dekat, kecuali harus melintasi jalan yang lebih jauh.
BACA JUGA:Berbeda Konsep, Aksi Unjuk Rasa Jalan Rusak Kabupaten Cirebon Jilid II Fix Digelar Akhir Pekan Ini
BACA JUGA:'Mentereng' Diganti 'Gupak', Keselnya Warga Cirtim terhadap Infrastruktur Jalan
BACA JUGA:7 Kasus Narkoba Diungkap Polresta Cirebon April 2025, TKP dari Jamblang sampai Gebang
Alika menceritakan, sebelum menyebrang, sepatu yang sudah ia pakai dari rumah, harus dicopot lagi agar tidak basah terkena air sungai.
"Saya berharap semoga ada yang bantuin bikin jembatan biar bisa lewat untuk ke sekolah. Saya tidak takut basah karena sepatu dibuka dulu.
“Tapi, kadang saya minder, karena yang lain bisa lewat jalan biasa, tapi kita harus lewatin sungai. Namun, kami tetep optimis belajar," ucapnya.
BACA JUGA:Di Majalengka Dana Desa Diduga untuk Judi Online, Sekdes Cipaku Jadi Sorotan
BACA JUGA:Kesulitan Data, DPRD Segera Bentuk Pansus BPJS
BACA JUGA:Geger Penyelewengan Dana Desa di Cipaku Majalengka, Inspektorat Langsung Bergerak
Sesekali, mereka dibantu menyebrang oleh aparat TNI/ Polri maupun orang dewasa, yang kebetulan ada di lokasi.
"Jalan nyebrang seperti ini tiap hari, nyebrang sungai takut kalau airnya deras, kadang ada yang bantuin kalau airnya deras,” ungkap Alika. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: