Soal Gedung Bakorwil jadi Bale Jaya Dewata, Chaidir: Harusnya Dimusyawarahkan

Soal Gedung Bakorwil jadi Bale Jaya Dewata, Chaidir: Harusnya Dimusyawarahkan

Gedung Negara eks Karisidenan Cirebon berubah nama menjadi Bale Jaya Dewata.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Perubahan nama Gedung Negara atau eks Gedung Karesidenan Cirebon menjadi Bale Jaya Dewata yang kini dijadikan kantor Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menuai sorotan dari para budayawan dan pegiat sejarah di Cirebon.

Budayawan Cirebon, Chaidir Susilaningrat turut menyuarakan keprihatinannya. Dirinya mengatakan, proses penamaan gedung bersejarah seharusnya melibatkan semua pemangku kepentingan budaya.

“Penamaan gedung bersejarah semestinya dimusyawarahkan dengan semua pihak terkait, dalam hal ini stakeholder kebudayaan, mengingat misi dari penamaan gedung itu tentunya berkaitan dengan upaya pelestarian warisan budaya bangsa,” katanya kepada radarcirebon.com, Kamis 24 April 2025.

BACA JUGA:Gedung Bakorwil Kota Cirebon Berubah Nama jadi Bale Jaya Dewata, Budayawan Pertanyakan Dasar Alasan

BACA JUGA:Laskar Macan Ali Siap Kawal 38 Biksu Thudong Sampai Borobudur

BACA JUGA:Residivis Kasus Narkoba Kembali Diciduk Polisi di Cirebon, 11 Gram Lebih Sabu-sabu Disita

Chaidir menilai perubahan nama dilakukan secara diam-diam tanpa sosialisasi yang layak.

“Nampaknya tidak ada perubahan apa-apa, cuma nama saja yang berubah. Bahkan peresmian nama baru pun saya tidak dengar ada acara khusus,” ucapnya.

Chaidir mengungkapkan, gedung yang didirikan tahun 1808 itu awalnya merupakan markas pasukan kolonial Belanda dan telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi dan nama, termasuk pernah dijadikan Creative Center oleh Gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.

BACA JUGA:Anti Ribet! Rekomendasi 5 Tanaman Hias Mudah Dirawat, Cocok untuk Hiasan Rumah

BACA JUGA:Apa Arti Sleepmaxxing yang Sedang Viral di TikTok, Ada Hubungannya dengan Kesehatan Mental?

BACA JUGA:Dari Thailand ke Borobudur, Perjalanan Biksu Thudong Sudah Sampai Indramayu

"Dengan penamaan baru oleh Gubernur Dedi Mulyadi menjadi Bale Jaya Dewata, para budayawan di Cirebon berharap agar ada dialog terbuka dan keterlibatan masyarakat dalam setiap kebijakan yang menyangkut warisan budaya Cirebon.

“Langkah kami adalah mengajak duduk bareng teman-teman hari Minggu nanti. Kita akan satukan visi, kalau menerima dasarnya apa, kalau menolak dasarnya apa," ungkapnya.

Chaidir lalu mempertanyakan siapa sosok yang mempunyai konsep atau gagasan penamaan tersebut Gedung tersebut. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase