Puan Terharu Peluk Mega, PDIP Menang Pemilu versi Hitung Cepat
JAKARTA - Raut muka senang bercampur haru tak bisa lagi disembunyikan lagi oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Puan Maharani. Hal itu terlihat ketika partainya dinyatakan sebagai pemenang hitung cepat (quick count) versi Jaringan Suara Indonesia (JSI). Begitu JSI memberi ucapan selamat melalu layar hitung cepat, Puan langsung memeluk Megawati yang menyimak proses hitung cepat di kediamannya di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Megawati pun tampak membalas pelukan putrinya dengan menepuk dan mengelus-elus pundak dan lengan Puan saat saling berpelukan. Mata keduanya terlihat berkaca-kaca. Sementara sejumlah orang yang hadir di rumah pribadi Megawati itu tampak menyalami Presiden RI kelima itu dan putrinya. Berdasarkan hitung cepat JSI, sudah masuk data 1.502 dari 2000 tempat pemungutan suara. Angka itu sudah melewati 75,6 persen. PDIP unggul dengan raihan 18,82 persen. Sementara tingkat partisipasi pemilih mencapai 71,5 persen. Di bawah PDIP adalah Partai Golkar dengan raihan 15,77 persen. Sedangkan Gerindra di peringkat ketiga meraih 11,55 persen. Kejutan justru muncul di partai papan tengah. PKB mampu mengungguli Partai Demokrat. PKB dari hitung cepat JSI mendapat 9,94 persen, sedangkan PD mendapat 9,39 persen. Selanjutnya ada PAN dengan 7,76 persen, Nasdem (6,42 persen), PPP (6,34 persen), PKS (6,33 persen) dan Hanura (5,14 persen). Sedangkan PBB hanya mendapat 1,5 persen dan PKPI sebagai juru kunci cuma 1,02 persen. \"Alhamdulilah kami mengikuti sejak siang tadi hingga malam ini. Dan PDIP unggul sementara, untuk di quick count,\" ujar Megawati kepada wartawan di pelataran depan rumahnya. Mega juga menyebutkan, beberapa provinsi yang berhasil menang antara lain, Bali, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, DIY Yogyakarta, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat, Bengkulu, Banten, dan DKI Jakarta. \"Syukur alhamdulilah, kita sudah unggul di beberapa provinsi dan kami akan terus pantau. Kami juga minta masyarakat terus menjaga proses perhitungan ini sampai diumumkan KPU nanti,\" jelasnya. Mega juga memaparkan, jika dilihat antara PDIP dengan partai nomer dua di bawah kami, selisihnya kurang lebih 4 juta suara dari hasil yang terpantau. \"Tentunya saya dan partai mengucapkan terima kasih kepada media yang selalu tekun dan sabar, ketika mengikuti kami, Jokowi, dan DPP selama ini. Sehingga kami bisa mencapai suara seperti ini. Saya sebenarnya berdoa lebih dari 20 persen,\" tuturnya. Sementara itu, Puan yang selalu mendampingi Ibundanya mengucapkan terima kasih kepada warga bangsa yang memilih PDIP. \"Mohon dijaga seluruh TPS sehingga suara yang dikirim ke KPU pusat tidak terdistorsi dan tidak tercurangi,\" tandasnya. Tidak hanya mengucapkan terimakasih, Puan juga ternyata telah menyiapkan pantun, yang khusus di buatnya sesaat setelah hasil quick count memposisikan PDIP memenangkan pemilu legislatif. \"Jalan pagi pergi ke Menteng Membeli buah sampai empat ikat Pemilu kini saatnya banteng menang Berjuang untuk Indonesia hebat\" Pantun tersebut, kata Puan untuk terus mengingatkan perjuangan PDIP yang akan diteruskan ke pilpres. \"Ya ini sekaligus biar gak tegang juga, kan tadi sudah degdegan juga,\" ujarnya sembari tersenyum. Sementara itu, Taufik Anwari dari JSI yang memantau hitung cepat di kediaman Megawati itu mengatakan, angka itu tidak akan banyak berubah. \"Sejak di kisaran 67 persen tadi sudah stabil,\" katanya. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung memberikan ucapan selamat kepada sejumlah partai politik lain yang meraih suara signifikan dalam pileg 9 April 2014, setidaknya berdasar hasil hitung cepat (quick count). Di antaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra dan Partai Golkar. Saat ini PDIP merajai dengan raihan suara dalam kisaran 19 persen. Sementara Partai Golkar mendapat jumlah dukungan sekitar 14 persen dan Gerindra sekitar 11 persen. \"Atas nama Partai Demokrat saya juga ucapkan selamat kepada parpol yang peroleh suara relatif tinggi khususnya pada PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra,\" ujar Presiden RI dalam jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Rabu malam (9/4). Demokrat, kata SBY, menerima sepenuhnya hasil resmi pileg yang nantinya diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia mengakui jumlah dukungan yang diperoleh Demokrat saat ini lebih rendah dari Pemilu 2009. Meski demikian, ia meminta semua kader Demokrat menerima dengan lapang dada hasil yang ada. Terkait dengan koalisi, SBY belum menyampaikan secara khusus. Ditanya peluang koalisi dengan Gerindra misalnya, SBY mengatakan belum saatnya menjawab pertanyaan itu. \"Apa mungkin koalisi dengan Gerindra? Terlalu dini jawab ini. Dalam politik itu segala kemungkinan bisa terjadi. Politik itu sendiri the art of possible. Saatnya belum tepat untuk menjawab pertanyaan yang spesifik seperti itu,\" tandas SBY. Terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical terlihat legowo dengan hasil survei nasional sejumlah lembaga yang menempatkan PDI Perjuangan di urutan teratas. Karena itu, calon presiden 2014 itu pun mengucapkan selamat kepada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut. \"Kita sudah melihat hasil quick count. PDIP nomor 1, Golkar nomor 2. Dari hasil itu saya ingin memberi ucapan selamat kepada PDIP terkait hasil quick count dari lembaga-lembaga survei,\" kata Ical yang memantau hasil quick count di Media Center Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (9/4). Namun demikian, Ical menekankan bahwa hasil penghitungan cepat belum bisa dijadikan sebagai pegangan. Apalagi quick count oleh banyak lembaga belum merekap 100 persen data dari seluruh TPS nasional. Sehingga harus tunggu semua data TPS masuk keseluruhan. \"Tapi berdasarkan itu, kita melihat tidak akan berubah urutannya. Mungkin persentase bisa berubah. Tapi tetap saya kira nomor 1 dan 2 ditempati PDIP dan Golkar,\" jelasnya. Ditambahkan, hasil Pileg yang tergambar hari ini diyakininya merupakan gambaran aspirasi rakyat Indonesia walaupun Partai yang dia pimpin tidak bisa mencapai target di atas 20 persen. \"Tapi saya kira Golkar akan tetap menerima hasil resmi dari keputusan KPU nanti,\" tandasnya. JOKOWI EFFECT TIDAK TERASA Hasil quick count sementara Pemilu 2014 memberikan kejutan yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh hampir semua lembaga survei. Perolehan suara Partai Gerindra melonjak hingga 170 persen, sedangkan PDIP yang mengandalkan popularitas Jokowi cuma naik 35 persen, dibandingkan dengan hasil Pemilu 2009. \"Gebrakan Gerindra spektakuler luar biasa. Pemilu lalu hanya dapat 4,4 persen sekarang hampir 12 persen. Sedangkan PDIP tidak ada kejutan yang berarti, Jokowi Effect juga tidak terasa,\" kata Direktur Eksekutif Survey & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, di Jakarta, Rabu (9/4). Menurut Igor, hasil Pemilu 2009 lalu PDIP mendapatkan 14 perse n suara nasional, sedangkan sekarang diperkirakan 19 persen suara nasional. \"Artinya, kenaikan suara PDIP dibandingkan dengan pemilu lalu hanya 35 persen,\" kata Igor yang juga dosen ilmu politik Universitas Jayabaya mengomentari hasil quick count yang dipublikasikan media televisi. Menurut Igor, perolehan PDIP ini sangat kecil dibandingkan dengan harapan pimpinan PDIP, yang menyebutkan suara partai akan naik dengan mencalonkan Jokowi sebagai bakal calon presiden. \"Jokowi effect tidak terbukti sama sekali, dalam Pemilu kali ini,\" kata Igor. Igor menambahkan, dibandingkan Jokowi Effect, lebih terasa Rhoma Irama Effect, karena hasil fantastis juga diraih oleh PKB. Tahun 2009, PKB mendapatkan suara nasional 4,9 persen suara nasional. Sekarang diperkirakan 9,4 persen suara nasional. Kenaikan suara PKB adalah 91 persen. \"Yang dahsyat kali ini ya Gerindra Effect dan Rhoma Irama Effect,\" kata Igor. (dms/fat/flo//dil/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: