Kuningan Hadapi Keterbatasan Fiskal Daerah, Bupati Dian Usulkan Ngamen ke Provinsi dan Pusat

Kuningan Hadapi Keterbatasan Fiskal Daerah, Bupati Dian Usulkan Ngamen ke Provinsi dan Pusat

Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat Musrenbang yang digelar secara daring dan luring.-Istimewa -Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COMPemerintah Kabupaten Kuningan hadapi keterbatasan fiskal. Hal ini diprediksi bakal terus terjadi setidaknya hingga tahun anggaran 2026.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Senin (5/5/2025.

Musrenbang kali ini membahas penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD tahun 2026. Sejumlah pejabat hadir dalam kegiatan ini. Dari pejabat pusat hingga daerah.

Ditegaskan Bupati Dian dalam sambutannya bahwa musrenbang bukan hanya kegiatan rutin, tapi momen krusial bagi pemerintah daerah.

BACA JUGA:25 UMKM di Majalengka Dapat Modal Rp10 Juta dari Pemerintah, Bagaimana Caranya?

BACA JUGA:Sewa Kebaya Perdana, Cara Kreatif dan Hemat untuk Tampil Keren Pada Momen Spesial

Di momen ini dia berharap dapat menyatukan arah serta menyelaraskan langkah pembangunan di Kabupaten Kuningan menuju Indonesia Emas 2045.

"Semangat pembangunan Kabupaten Kuningan harus menjadi bagian penting dari semangat pembangunan Provinsi Jawa Barat Istimewa dan pembangunan nasional. Kunci utamanya adalah sinergi dan kolaborasi,” ujar Dian.

Dia juga menegaskan, bahwa pembangunan daerah harus menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Oleh karena itu dia mengatakan, menyusun rencana harus dilakukan dengan data dan analisa yang baik.

BACA JUGA:Begini Pandangan Dedi Mulyadi Melihat Fenomena Kenakalan Remaja Saat Ini

BACA JUGA:Tanah Aset PT KAI Daop 3 Cirebon Seluas 13,5 Juta Meter Persegi Telah Bersertifikat

“Kita membutuhkan data yang akurat, analisis tajam, dan yang terpenting adalah menjaga rasa dan cinta agar pembangunan benar-benar membumi,” ungkapnya.

Nah, Bupati juga mengakui bahwa Pemkab Kuningan hadapi keterbatasan fiskal daerah. Oleh karena itu dia menyarankan agar dilakukan perubahan pola pikir pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: