Jangan Panik, Woles Aja!
KESAMBI- Ujian nasional (UN) untuk SMA/SMK/MA dan sederajat makin dekat, tapi siswa tak perlu panik. Sukses UN bagi seorang siswa akan terwujud apabila ada sinergi positif antara siswa, orang tua, dan sekolah. Itulah pesan yang disampaikan Yeni Nuriyani, seorang pakar psikolog. Sinergi positif dari diri siswa sendiri bisa diwujudkan dengan semangat tinggi untuk sukses. Menurut Yeni, persiapan belajar bukan hanya di akhir, tapi proses panjang dari hari-hari yang lalu selama sekolah. Tak hanya itu, perkuat juga dengan bimbingan belajar (bimbel) dan pengayaan yang penuh semangat dan sungguh-sungguh. \"Siapkan diri untuk tetap sehat dan segar pada saat ujian sehingga harus benar-benar menjaga kesehatan dan gizi yang cukup agar bisa konsentrasi penuh pada waktu ujian,\" ujarnya kepada Radar, kemarin. Yeni menyarankan kepada seluruh peserta UN untuk menghindari dan mengurangi kegiatan di luar yang tidak ada hubungannya dengan persiapan UN. Dia mengimbau agar jangan panik, takut atau tegang, apalagi putus asa saat mengerjakan soal UN. Bersikap tenang dan percaya diri yakin bahwa semua akan berjalan baik-baik saja. \"Karena semakin takut dan panik justru semuanya akan kacau. Ketika konsentrasi buyar, kemampuan menyelesaikan masalah akan semakin berkurang,\" sarannya. Usaha saja tanpa dibarengi dengan doa rasanya sia-sia. Jadi, sambung Yeni, persiapan lain yang sangat perlu untuk menghadapi UN adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. \"Dekatkan diri dan beribadah sesuai dengan keyakinan. Yakini pertolongan Tuhan itu sangat dekat,\" ucapnya. Selain memantapkan diri, hal lain yang perlu dilakukan adalah meminta doa dan dukungan dari orang tua dan guru. Untuk para orang tua, beri dukungan dan support mental dengan menyiapkan suasana di rumah yang tenang dan kondusif untuk belajar. \"Dukungan moral dan support mental bahwa anak akan mampi melalui ujian ini dengan baik. Selain itu, menjaga kesehatan anak dan pastikan gizi yang cukup untuk energi mereka selama ujian. Dan yang tidak kalah penting yakni doa orang tua untuk anak-anaknya yang akan mengikuti UN,\" jelasnya. Sementara, sinergi positif dari pihak sekolah bisa dilakukan dengan dukungan moral yang tinggi kepada siswa-siswi. \"Support mental mereka untuk melaksanakan ujian dengan penuh tanggungjawab dan sungguh-sungguh dan bersikap sportif dalam ujian,\" pesannya. Menjelang detik-detik UN, Yeni berpesan agar siswa bisa mengatur waktu belajarnya. \"Pelaksanaan UN sebentar lagi, belajarnya jangan terlalu diforsir. Belajarlah dengan tenang dan seperlunya sesuai porsi. Belajar janga terlalu keras, karena sekarang justru harus lebih tenang dan konsentrasi penuh,\" tandasnya. Beberapa siswa peserta UN juga kembali menegaskan sudah siap hadapi UN. \"Insya Allah saya siap. Sekarang sudah mulai latihan ngerjain soal-soal UN tahun lalu, kemudian dibahas bersama guru. Kalau ada yang belum paham ya saya langsung tanya ke seorang tutor atau sama gurunya langsung,\" ujar Hani Ledina, siswi SMAN 1 Cirebon. Hani mengatakan, persiapan lain sudah dilakukannya jauh-jauh hari adalah berupa les tambahan yang dilaksanakan usai pulang sekolah. Selain kemampuan akademik, pihak sekolah juga terus mematangkan mental siswa agar nantinya tidak takut atau gugup saat mengikuti UN. Apalagi, kata Hani, soal UN kali ini berbeda, yakni terdiri dari 20 tipe. Hal ini tentunya menimbulkan efek psikologi bagi siswa, sehingga tidak sedikit siswa yang menjadikan UN sebagai momok yang menakutkan. \"Kalau sudah berusaha, tinggal mantapkan hati. Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua,\" ujarnya. Desi Chandra, siswi SMAN 6 Cirebon juga sering mencoba dan latihan soal-soal sebagai persiapan akhir jelang UN. Meski UN tinggal menghitung hari, Desi sudah yakin dan percaya diri. \"Jangan stres, woles (selow atau santai, red) aja. Pokoknya di detik-detik terakhir ini harus banyak latihan soal biar nggak buta-buta banget pas ngerjain. Jangan lupa doanya juga,\" sarannya. Tidak ada istilah sistem kebut semalam bagi Marya, siswi SMAN 4 Cirebon. Pasalnya, Marya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti UN. Marya dan teman-teman kelas 12 lainnya sudah banyak mempelajari materi untuk UN, mengikuti try out, hingga menggelar doa bersama. \"Sekarang sih belajarnya jangan dibuat pusing dibawa santai aja. Tinggal kuatkan dengan doa,\" katanya kepada Radar. Sementara Kepala SMAN 4 Cirebon Suteja menjelaskan sejumlah persiapan menghadapi UN telah dilakukan oleh sekolah. Diantaranya persiapan teknis, akademik, dan non teknis. Salah satu kegiatan non teknis yakni pemberian motivasi dan muhasabah agar siswa siap mental lahir batin mengikuti UN. \"Mental siswa kita siapkan dengan motivasi. Lalu diberikan kekuatan spiritual lewat doa bersama dan shalat istighosah,\" ujarnya. Suteja optimis siswa SMAN 4 Cirebon mampu mengikuti UN dan mendapat hasil terbaik. \"Kita optimis dengan persiapan yang matang, persiapan semua sudah dilakukan. Mudah-mudahan hasilnya sesuai apa yang diharapkan,\" katanya. (mik) MARI HADAPI UN -Tetap sehat dan segar pada saat ujian nanti -Kurangi kegiatan di luar yang tak ada hubungannya dengan persiapan UN -Tak perlu panik, takut, atau tegang, apalagi putus asa -Bersikap tenang dan percaya diri -Minta doa restu dan dukungan dari orang tua serta barengi dengan doa kepada Tuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: