Soal Walk Out di Rapat Paripurna, Daddy Rohanady: Gerindra Paling Depan Bela Dedi Mulyadi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady. --
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Aksi walk out seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jumat 16 April 2025 langsung direspon oleh salah satu anggota Fraksi Gerindra Drs H Daddy Rohanady.
Menurut Daddy Rohanady, Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jabar akan berdiri membela dan mendukung paling depan terhadap kebijakan yang diambil oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Sebab, Partai Gerindra adalah pengusung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam Pilkada Jabar 2024 lalu.
“Saya tegaskan, suka tidak suka, terima tidak terima, Partai Gerindra adalah pengusung utama Dedi Mulyadi.”
BACA JUGA:Menkes Budi Sebut 4 Penyakit Mematikan di Indonesia, Semuanya Ada Disekitar Kita
BACA JUGA:Melipir ke Kuningan! Ada 4 Tempat Makan dengan View Memukau!
“Jadi, Gerindra harus berdiri paling depan ketika Dedi Mulyadi diperlakukan katakanlah seperti apa oleh orang lain,” katanya usai melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Jabar di Desa Cibogo, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu 17 Mei 2025.
Oleh sebab itu, sebagai wujud komitmen politik, pihaknya akan mendukung penuh kebijakan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar.
“Kami akan menjaga seorang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar,” imbuhnya.
Daddy mengungkapkan bahwa Dedi Mulyadi merupakan sosok pemimpin di daerah yang sedang berlari kencang. Maka, wajar jika ada beberapa anggota DPRD Provinsi Jabar yang ketinggalan.
“Banyak anggota dewan yang protes, karena ketinggalan lari. Inginnya berjalan bareng gubernur, tapi ketinggalan, saya kira itu yang paling utama,” ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai sebuah lembaga politik, apa yang dilakukan oleh rekan-rekan PDI Perjuangan dalam rapat paripurna adalah hal wajar.
BACA JUGA:Kemensos Pastikan SLBN A Padjadjaran akan Tetap di Sentra Wyata Guna
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Café Instagramable di Majalengka, Nyaman Dimata, Ramah Dikantong
“Apa yang dilakukan teman-teman PDI Perjuangan sah-sah saja, karena menurut ikhtiar mereka, itu adalah jalan yang paling pas,” bebernya.
Terkait konsolidasi politik pasca aksi walkout yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan, Daddy menyatakan bahwa pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dibantu oleh Partai Golkar, PAN dan Partai Demokrat.
“Minimal 4 fraksi dan beberapa kawan masih solid. Jadi menurut saya, bagi seorang Dedi Mulyadi menanggapinya dengan santai,” ucapnya.
Sebelumnya, seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan memilih walk out dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jabar, Jumat 16 Mei 2025 sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi yang dinilai menyinggung marwah DPRD dalam sambutannya saat Musrenbang Jabar di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon beberapa waktu lalu.
Sebelum menyatakant walk out, Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Doni Maradona Hutabarat, menyampaikan interupsi dan menyampaikan kekecewaan terhadap sikap Gubernur Dedi Mulyadi dalam acara Musrenbang tersebut.
BACA JUGA:Pengusungan Kiai Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional Wujud Jaga Spirit Perjuangannya
BACA JUGA:Mau Bayar Hutang Puasa karena Haid? Simak Niat dan Tata Cara Lengkapnya disini!
"Sembilan hari lalu gubernur di acara yang sakral saya anggap, di acara Musrenbang ada pernyataan gubernur yang menurut saya perlu disikapi. Beliau menyampaikan, saya berpikiran beliau mendiskreditkan lembaga DPRD Jawa Barat dan menurut saya mendiskreditkan masing-masing anggota DPRD," kata Doni.
Ia menilai, pernyataan gubernur mencerminkan bahwa pendapat DPRD tidak diperlukan. Padahal, dalam penyusunan peraturan daerah, keterlibatan legislatif sangat dibutuhkan.
Doni pun menegaskan, tanpa adanya klarifikasi, fraksinya menolak untuk melanjutkan pembahasan raperda.
Tak lama berselang, Memo Hermawan, anggota Fraksi PDI Perjuangan lainnya, mengajak seluruh rekan se-fraksi, termasuk Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Ono Surono, untuk meninggalkan ruang paripurna.
"Saya meminta Fraksi PDI Perjuangan untuk out, termasuk Bapak Ono, sebelum selesai hubungan eksekutif-legislatif baik.”
“Terima kasih. Silakan berdiri, tidak perlu ikut rapat paripurna, saya minta tidak ikut rapat paripurna dan walk out," tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase