Rencana KDM Disambut Warga Tionghoa Cirebon, Janji Benahi Kutiong tanpa APBD Tapi Ada Syaratnya

Rencana KDM Disambut Warga Tionghoa Cirebon, Janji Benahi Kutiong tanpa APBD Tapi Ada Syaratnya

Desain usulan Radar Cirebon atas rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin menata Exit Tol Ciperna arah Kota Cirebon. -M Fazrurochman -Radar Cirebon

“Dengan adanya kemudahan menyambung listrik, otomatis orang pada berlomba-lomba bikin rumah. Artinya, orang hidupkan butuh listrik dan air. Nah, kalau sudah ada listrik, tinggal ngebor air tanah terus pakai pompa kan jalan," ungkap Hadi.

Menurut Hadi, warga Tionghoa di Cirebon sudah lelah memperjuangkan RTH sesuai fungsinya yaitu sebagai lahan pemakaman. 

Menurutnya, pada saat Ceng Beng dulu, semua pemuka agama diundang. Baik Islam, Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu.

“Sepertinya 5 tahun lalu kita terakhir ngadain Ceng Beng, dan tambah tahun semakin tidak memungkinkan melihat kondisinya: kuburan sudah diratakan sama oknum-oknum di situ dan dibikin rumah di atasnya," terangnya.

Ia menambahkan, pengelolaan lahan ini semula dilakukan oleh Yayasan Cirebon Sejahtera. 

Namun, setelah lebih dari 20 tahun, izin pengelolaanya belum diperbaharui. Pemakaman Kutiong sendiri mulai ada sejak tahun 1812. 

Di kompleks pemakaman itu, ada sebanyak 6 ribu makam. Untuk luasnya, dari 26 hektare sekarang tinggal 16 hektare karena dibangun Pusat Perdagangan Harjamukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: