BK-Diklat: Data Honorer K-2 Sah

BK-Diklat: Data Honorer K-2 Sah

KEJAKSAN- Munculnya dugaan data honorer kategori dua (-K2) yang masuk secara ilegal ditanggapi Kepala BK-Diklat Kota Cirebon, Drs Anwar Sanusi. Pria yang baru satu bulan menjabat kepala BK-Diklat itu mengatakan isu soal data honorer K-2 ilegal masuk pembahasannya saat ini. \"Saya diam-diam membentuk tim kecil untuk menyelidiki benar tidak info tersebut. Dan kita sudah cek, ternyata itu tidak benar,\" ungkapnya. Hal ini dilakukan karena ada laporan mengenai data palsu 12 orang tenaga honorer K-2 yang diduga ilegal. Anwar mengaku sudah memanggil ke 12 orang itu serta pembuat SK untuk mengklarifkasi tentang masalah yang terjadi. Hasilnya, tak ditemukan kejanggalan dalam data honorer K-2 tersebut. \"Kita cek satu per satu datanya dan SK pengangkatan. Semua benar, tidak ada yang salah, termasuk juga kita memanggil saksi-saksi dan pembuat SK itu,\" ucapnya. Setelah melakukan investigasi, Anwar menjamin semua data sudah memenuhi dan berjalan sesuai prosedur. Anwar menganggap sistem penerimaan honorer K-2 juga sudah sangat baik dan transparan. Ia pun mengapresisasi proses tahapan penerimaan honorer K-2 yang dilakukan pejabat lama. Anwar meyakinini proses itu sudah ditempuh sesuai prosedural yang ada. Kalau pun muncul isu mengenai ada data yang bodong, tidak serta merta pihaknya terbawa. \"Kita selidiki dulu kebenarannya,\" ungkapnya. Anwar menegaskaan pihaknya akan berusaha transparan dalam perekrutan honorer K-2. Ia berprinsip agar tidak ada satu hal pun yang ditutup-tutupi dalam proses tersebut. Hingga kini, data honorer K-2 sudah masuk verifikasi. Kenapa dalam setiap perekrutan honorer K-2 selalu ada masalah? Anwar hanya meminta agar hal itu dipertanyakan langsung kepada pihak-pihak yang mengungkapkannya kepada media. Ia tetap meyakini penerimaan honorer K-2 sudah berlangsung secara benar. Seperti diberitakan, penerimaan honorer K-2 Kota Cirebon sempat dipersoalkan. Banyak ditemukan kejanggalan, tak hanya ditemukan di sejumlah sekolah dasar, tapi juga terjadi di sekolah menengah kejuruan negeri (SMK). Sumber Radar dari kalangan internal BKD Kota Cirebon menyebutkan, praktik manipulasi data masih ditemukan. Oknum tersebut menjadi fasilitator bagi warga yang ingin namanya masuk data K-2. Tak hanya itu diduga kuat ada juga pejabat yang bermain dalam menentukan data K-2 Kota Cirebon. \"Mereka ada yang ikut tes dulu, ada juga yang namanya tiba-tiba muncul tanpa tes,\" terang sumber yang enggan menyebutkan namanya itu, kemarin. Diakui sumber itu, saat ini dengan adanya sejumlah gelombang protes dari berbagai pihak, para tenaga kerja honorer K-2 yang bodong tersebut ramai-ramai mengundurkan diri dari sekolah. Namun juga ada sebagain yang memilih bertahan. \"Bukti sudah ada dengan jelas, kita sudah cek data ke BKN bahwa Kota Cirebon ini memang sudah bobrok dalam penerimaan K-2,\" ungkapnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: