Ini Perlakuan yang Diterima Siswa SMP di Barak Militer Kuningan

Sebanyak 35 siswa SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan mengikuti program Pendidikan Karakter di barak militer yang berlangsung selama dua minggu.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan
BACA JUGA:Ikhtiar Tingkatkan Literasi Anak, Kelurahan Kecapi Sediakan Pojok Baca dan Gelar Lomba
Setelah acara pembukaan, rombongan pejabat yang hadir termasuk Bupati dan Dandim meninjau langsung fasilitas asrama yang telah disiapkan, mulai dari perlengkapan tidur hingga perlengkapan mandi, semua dibiayai melalui anggaran APBD Kuningan.
Menurut Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan karakter yang baik dalam bersosialisasi.
"Tujuannya agar anak-anak terbebas sementara dari pengaruh negatif media sosial. Kami ingin mereka benar-benar fokus membentuk diri mereka," kata Bupati Dian saat sambutan di acara pembukaan kegiatan.
Upacara pembukaan digelar pada Senin pagi (19/5/2025) dan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Dandim 0615/Kuningan Letkol Kiki Wiryawan, Kapolres Kuningan AKBP Ali Akbar.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kuningan Saw Tresna Septiani, Kepala Disdikbud Uu Kusnama, Plt Kepala BKPSDM Ucu Suryana, Penjabat Sekda Beni Prihayatno, dan Ketua KPAID Wilayah Cirebon.
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai respons terhadap tantangan zaman yang semakin kompleks.
"Saya bersama Pak Dandim dan Pak Kapolres menghadiri pembukaan program ini sebagai bentuk keprihatinan kita bersama," ucap Bupati Kuningan.
Dirinya berharap, program tersebut dapat mendorong perubahan positif bagi para pelajar, terutama dalam menghadapi isu kenakalan remaja.
Ia menegaskan bahwa keikutsertaan para siswa dalam program ini bukan karena mereka bermasalah, melainkan sebagai upaya untuk memperkuat nilai-nilai moral dan sosial, tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua serta masyarakat luas.
"Kita kerap mengabaikan pentingnya kecerdasan sosial, bagaimana anak-anak bersosialisasi, menunjukkan empati, serta saling menghargai. Ini adalah aspek yang kini mulai tergerus dan menjadi tanggung jawab besar bagi dunia pendidikan,” lanjutnya.
Bupati juga menyoroti bagaimana di era digital, ukuran baik-buruk suatu tindakan lebih sering dilihat dari seberapa viralnya, bukan dari nilai moral yang terkandung.
"arakter dan nilai luhur tidak cukup hanya ditanamkan lewat kurikulum. Tujuan kami bukan mencetak tentara, tapi membentuk generasi yang memiliki mental kuat, empati, dan cinta tanah air," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: