Tabungan Pendidikan Anak: Mulai dari Mana?

Tabungan Pendidikan Anak: Mulai dari Mana?

The Fei Ming Praktisi Keuangan dan Pasar Modal-istimewa-radarcirebon.com

Bagi keluarga muda, merencanakan masa depan anak bukan hanya soal memilih sekolah terbaik, tetapi juga memastikan dananya tersedia tepat waktu.

Catatan The Fei Ming, Praktisi Keuangan dan Pasar Modal

Pendidikan yang berkualitas memang bukan perkara murah, tetapi kabar baiknya: semuanya bisa direncanakan. Pertanyaannya: mulai dari mana?

Pertama, tentukan tujuan pendidikan anak. Apakah ingin menyekolahkan anak di sekolah negeri, swasta, atau bahkan internasional? Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi biaya yang berbeda.

BACA JUGA:Festival Kaizen Nasional Dorong Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Jabar

Dengan memiliki gambaran yang jelas sejak awal, kita bisa lebih mudah menghitung kebutuhan dana secara realistis.

Kedua, hitung kebutuhan dana dan waktu yang tersedia. Misalnya, Anda ingin menyiapkan dana masuk universitas sebesar Rp150 juta dalam 15 tahun.

Artinya, Anda perlu menabung sekitar Rp700.000–Rp800.000 per bulan (belum termasuk potensi inflasi). Jangan langsung pusing—yang penting adalah memulai.

Bila belum bisa menabung dalam jumlah besar, memulai dari nominal kecil pun tidak masalah. Seperti kata pepatah: sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit.

BACA JUGA:BBWS Cimancis Bakal Layangkan Surat ke Pemkab Agar Normalisasi Total Sungai Singaraja

Ketiga, pilih instrumen tabungan yang tepat. Menabung di rekening biasa memang aman, tetapi pertumbuhannya lambat.

Anda bisa mempertimbangkan deposito atau reksa dana, tergantung pada profil risiko dan jangka waktu.

Untuk jangka panjang, reksa dana saham umumnya memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito.

Namun, jika menginginkan yang lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: