Mendikbud Nuh Nilai Aksi Sodomi di JIS Sangat Memalukan

Mendikbud Nuh Nilai Aksi Sodomi di JIS Sangat Memalukan

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyesalkan peristiwa pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School (JIS). Menurutnya kejadian itu sangat memalukan. \"Saya sedih dan menyesalkan betul. Sangat disayangkan betul, di sekolah bertaraf internasional ada kejadian menyedihkan dan memalukan,\" kata Nuh di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (16/4). Nuh mengungkapkan kementeriannya akan menurunkan tim sekolah itu. Tim tersebut akan melakukan investigasi bagaimana kasus pelecehan seksual terhadap salah satu anak didik di sekolah itu bisa terjadi. \"Saya bentuk tim untuk tinjau langsung ke sekolah itu untuk mengetahui duduk perkara dan berkoordinasi dengan kepolisian, aspek kriminalnya oleh polisi, pendidikannya di kementerian,\" sambung Nuh. Nuh juga meminta tim tersebut memastikan anak yang menjadi korban pelecehan mendapat penanganan khusus untuk mengurangi trauma yang dirasakannya atas kejadian tersebut. Sementara itu Polda Metro Jaya sudah menahan Vigriawan alias Awang dan Agung, dua tersangka sodomi terhadap M, 5, anak TK Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan. Satu lainnya yakni seorang perempuan bernama Afriska, belum ditahan meski statusnya sudah tersangka. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan dari hasil uji laboratorium, terdapat bakteri di anus korban yang identik dengan dua tersangka Awang dan Agung. Karena bukti itu, kedua tersangka pun tak dapat berkelit lagi dan mengakui perbuatan bejatnya itu. \"Akhirnya kedua tersangka mengakui pada tanggal 20 Maret melakukannya di toilet di sekolah,\" kata Rikwanto kepada wartawan, Selasa (15/4). Rikwanto mengatakan dua tersangka ini baru setahun bekerja sebagai petugas kebersihan di JIS. Mereka bertugas menjaga toilet, tempat murid cuci tangan dan buang air kecil. Setiap hari mereka bisa melihat siapa korban yang bisa diperdaya. Menurut Rikwanto, dua tersangka ini diketahui memiliki kelainan psikis. \"Mereka punya penyakit psikis, masuk dalam golongan homo. Setiap hari mereka melihat siapa yang bisa diperdaya,\" kata Rikwanto.(flo/jpnn).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: