Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kabupaten Cirebon Masih Samar-samar, Berikut Kendalanya

Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kabupaten Cirebon Masih Samar-samar, Berikut Kendalanya

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto SPd MM menjelaskan terkait Sekolah Rakyat.-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Cirebon belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Kendati demikian, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon tengah menyiapkan lahan seluas 5.7 hektare yang diperuntukkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Lahan tersebut berada di Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber.

Kepada Dinas Sosial (Kadisos) Kabupaten Cirebon Indra Fitriani, membenarkan kalau pihaknya saat ini sudah menyiapkan lahan yang nantinya diperuntukkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat.

Secara spesifik tanah tersebut sudah memenuhi syarat sebagaimana yang diperintahkan oleh kementerian.

BACA JUGA:Risty Tagor, Pemantik Tumbuh Kembangnya Budaya Literasi di Kota Cirebon

BACA JUGA:Danrem 063 SGJ Pastikan Pembangunan Batalyon TP di Kuningan Sesuai Komando Pusat

BACA JUGA:Pengelola GTC Minta Kejati Jabar Tuntaskan Kasus Dugaan Penggelapan Dana yang Libatkan Komisarisnya

"Tanahnya sudah ada, nanti yang bangun dari kementrian. Jadi Pemda sih hanya menyiapkan lahannya saja," ucapnya.

Fitriani menjelaskan, sekolah rakyat ini diperuntukkan untuk masyarakat yang masuk dalam kategori Desil 1 (miskin ekstrem) dan Desil 2 (miskin).

Sekolah ini juga terkait teknis operasional sekolah nantinya menunggu arahan dari pihak kementerian.

"Jadi saat ini kami hanya diminta untuk menyiapkan lahan saja dulu, untuk urusan pembangunan nanti menunggu dari Kementrian PU. Mudah-mudahan tahun ini bisa dibangun sehingga tahun depan sekolah ini bisa mulai beroperasi," katanya.

Meski demikian, Fitri --sapaan akrab Fitriani mengaku lahan yang disiapkan ada sedikit kendala, yakni ada jalan yang membelah lahan. Namun permasalahan tersebut sudah bisa diselesaikan.

"Jadi awalnya ada jalan yang membelah lahan, namun setelah dilakukan kordinasi dengan pihak terkait masalah ini bisa diatasi," tuturnya.

BACA JUGA:Teken MoU dengan Pemkab, Kejari Kabupaten Cirebon: Pastikan Penggunaan DD Dapat Dipertanggungjawabkan

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Emas di Seluruh Indonesia, Pemerintah Bangun Sekolah Garuda di NTT

Saat ini Sekolah Rakyat yang sudah berjalan, kata Fitri, hanya Kota Cirebon, karena bangunan yang digunakan adalah bangunan sekolah. Sebab, Kota Cirebon sedikit mengalami kesulitan untuk pengadaan lahan.

"Kita inginnya sekolahnya baru, jadi oleh kementerian diminta menyiapkan lahan. Ya kita siapkan, untuk pembangunan nanti nunggu instruksi lebih lanjut," pungkasnya.

Sementara, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mengaku belum menerima informasi pasti terkait pelaksanaan Sekolah Rakyat dari Pemerintah Pusat.

“Sejauh ini kami belum mendapat informasi lanjutan. Kalau melihat daerah lain, beberapa kabupaten sudah mulai melakukan perekrutan tenaga pengajar.”

“Sementara di Cirebon, sepertinya belum bisa dilaksanakan tahun ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto SPd MM, Rabu 2 Juli 2025.

BACA JUGA:APBN 2025 Defisit, Politisi PDI Perjuangan Pertanyakan Program Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:Jangan Diam, PCO Dorong Relawan Prabowo Subianto Beberkan Pencapaian Kinerja Pemerintah ke Publik

Ia menjelaskan, salah satu kendala utamanya adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Kabupaten Cirebon saat ini baru memiliki kesiapan lahan, sedangkan bangunan sekolah belum tersedia.

Sementara, Sekolah Rakyat memerlukan fasilitas penunjang, termasuk asrama untuk para peserta didik.

“Tanahnya sudah siap, tetapi gedung sekolahnya masih harus dibangun terlebih dahulu. Jadi, kami masih menunggu pembangunan dari pemerintah pusat melalui APBN,” jelas Ronianto.

Kaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), kata Ronianto, pihaknya memastikan akan ada rekrutmen ulang bagi tenaga pengajar.

Namun, untuk kepala sekolah akan diambil dari yang sudah ada sebelumnya melalui seleksi. "SDM pengajar akan direkrut kembali, kemudian akan ada pelatihan," ungkapnya.

Sekolah Rakyat ini nantinya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Cirebon, tetapi memiliki semangat belajar tinggi. Konsepnya, mereka akan tinggal di asrama dengan jenjang pendidikan setara SD dan SMP.

“Kami berharap program ini bisa segera terealisasi, agar anak-anak dari keluarga miskin tetapi berprestasi punya kesempatan mendapat pendidikan dan pembinaan yang lebih baik," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase